SOLOPOS.COM - Petugas Satpol PP bersama aparat gabungan menutup papan nama Kafe Black Arion di Gedongan, Colomadu, Karanganyar, Senin (26/9/2022) sore. (Istimewa)

Solopos.com, KARANGANYAR — Pihak manajemen Kafe Black Arion menyebut Kepala Desa Gedongan, Kabupaten Colomadu, Karanganayr, Tri Wiyono, sudah tahu tanah kas desa yang mereka sewa akan didirikan usaha kafe bukan restoran. Bahkan Kades Tri Wiyono disebut menyanggupi untuk mengondisikan warga agar tidak protes.

“Dari awal kami menyampaikan bahwa konsep kami ya kafe, seperti usaha-usaha yang kami kelola di tempat lain. Pak Kades tahu itu dan sudah menjanjikan untuk mengurus izinnya,” ujar Manajer Black Arion, Dinda Nurani, saat ditemui wartawan di kafe, Selasa (27/9/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seperti diketahui, Kafe Black Arion untuk kali kedua ditutup paksa oleh Satpol PP Karanganyar atas desakan warga pada Selasa tadi. Penutupan pertama terjadi pada awal Januari 2022 lalu saat masih bernama Kafe D’Brothers.

Dinda mengatakan sejak awal pihaknya siap bertemu warga untuk menyampaikan soal konsep usaha kafe yang akan mereka jalankan. Ini agar tidak timbul masalah di kemudian hari.

Baca Juga: Pemkab Karanganyar Tutup Kafe Black Arion di Gedongan Colomadu

Namun saat itu, sambung dia, Kades menyatakan dirinyalah yang akan mengondisikan warga, sekaligus Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Saat itu, Dinda percaya kepada Kades Tri Wiyono.

“Kami percaya karena kami berkomunikasinya langsung dengan Kades, dengan pemimpin tertinggi di desa, bukan lewat calo. Kami menganggap semua sudah terkondisi dan usaha kami akan berjalan dengan aman,” ujarnya.

Ia menyebut nilai kontrak sewa lahannya mencapai Rp225 juta untuk durasi 10 tahun. Biaya sewa itu, menurut Dinda, sudah dibayarkan lunas ke Kades. Dengan nilai tersebut, sambung Dinda, Kades menyanggupi mengurus perizinan kafe hingga gol.

Tiga bulan usaha berjalan mulai timbul gejolak penolakan warga tersebut. “Kami merasa dirugikan oleh Pak Kades karena apa yang dikatakan tidak sesuai dengan kenyataan,” imbuh Dinda.

Baca Juga: Ternyata Bukan Kali Pertama Kafe Black Arion di Gedongan Colomadu Ditutup

Versi Kades

Sementara itu keterangan berbeda disampaikan Kades Tri Wiyono. Ia mengatakan pada 2020/2021 ada investor yang mencari lahan untuk usaha. Ia menawarkan tanah kas desa jatah Kepala Dusun Pepe di Desa Gedongan kepada investor tersebut.

Awalnya investor menyampaikan lahan tersebut akan digunakan untuk usaha restoran sehingga pihaknya menyetujuinya. Perjanjian sewa tanah kas ini dilakukan oleh Kades Tri Wiyono dengan manajemen Black Arion. Saat itu disepakati nilai sewanya Rp22,5 juta per tahun dan akan disewa selama sepuluh tahun.

“Sewanya 10 tahun dan dibayarkan lewat saya untuk Kepala Dusun Pepe. Saat itu totalnya Rp225 juta dan sudah dibayarkan empat kali, lunas,” ujarnya saat ditemui di Balai Desa Gedongan, Senin (26/9/2022).

Setelah investor mendirikan bangunan dan usaha itu berjalan, ternyata berbeda dengan pembicaraan awal. Sebelumnya akan dibangun untuk restoran, namun ternyata dijadikan kafe yang bernama D’Brothers dan menjual minuman beralkohol.

Baca Juga: Tak Terima Ditulis “Wanted”, Kades Gedongan Karanganyar Ancam Perkarakan Pelaku

“Saya tidak tahu itu ada mirasnya [minuman keras], kemudian buka sampai malam dan sebagainya. Awalnya katanya untuk resto kok malah jadinya kafe. Bahkan pas peluncuran saja saya sama Forkompimcam tidak tahu,” ujarnya.

Tiga bulan usaha berjalan mulai muncul gejolak di masyarakat sekitar yang merasa terganggu dengan keberadaan kafe tersebut. Warga pun protes dan memintanya agar kafe ditutup.

“Saat itu saya diam dan saya kumpulkan perangkat desa untuk mediasi. Saya juga difitnah dapat uang ratusan juta dari pihak kafe, tapi tidak terbukti,” ujar Kades.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya