SOLOPOS.COM - Pameran produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, SOLO—Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Solo mendorong para pelaku usaha untuk berkomunitas dan jangan menutup diri. Di masa sulit pada pandemi Covid-19 pelaku usaha saatnya bersinergi dan berkolaborasi untuk tetap bertahan.

Wakil Ketua Kadin Solo, David R Wijaya, mengatakan menyarankan pelaku usaha terutama UMKM untuk gabung atau pun membuat komunitas. Menurutnya, ini nantinya mempermudah pelaku usaha untuk mengembangkan usahanya. Misalnya, sharing ilmu berbisnis, pelatihan, hingga akses permodalan atau pembiayaan.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

“Kalau punya usaha apa pun jangan jadi single fighter, jangan menutup diri, bikin komunitas. Kendalanya itu mereka enggak mau bergabung dengan usaha yang sama. Padahal sekarang ini eranya sinergi. Dengan membentuk komunitas, ini lebih mudah mendorong kami Kadin atau asosiasi lain memfasilitasi apa yang dibutuhkan mereka,” ujarnya, Jumat (9/10/2020).

Kunci Hidup Bahagia, Kenali 6 Poin Utama Mengenal Diri Sendiri

Kontribusi

David menjelaskan selain bergabung dengan komunitas, mereka juga bisa mendaftar sebagai anggota Kadin. Dengan begitu, Kadin sebagai payung organisasi pelaku usaha bisa memfasilitasi atau pun menghubungkan UMKM pada usaha yang lebih besar.

Ia mencontohkan ada industri besar yang butuh masker. Maka, yang dilakukan Kadin menghubungkan perusahaan ini kepada UMKM yang membuat masker untuk memenuhi pesanan mereka. Ada pula instansi yang membutuhkan tas, maka pihaknya kemudian bekerja sama dengan UMKM pembuat tas.

“Sebesar 99% unit usaha di Indonesia ini UMKM, kontribusi terhadap PDRB lebih dari 60%, serta jumlah penyerapan tenaga kerja tinggi, ini menjadi kekuatan ekonomi Indonesia. Kadin sebagai payung dunia usaha punya komitmen untuk menciptakan iklim dunia usaha. Maka, UMKM perlu didorong didukung difasilitasi,” paparnya.

KRL Jogja – Solo Bakal Singgahi 11 Stasiun, Mana Saja?

Mengakselerasi

Kadin mencatat UMKM binaannya terdiri dari lebih dari 27 komunitas. Menurutnya, lewat komunitas tersebut, pihaknya kerap memberikan informasi mulai dari akses pasar, merekrut SDM, hingga akses permodalan atau pembiayaan. Dengan berkomunitas, diharapkan mereka mampu mengakselerasi kelompok sendiri.

“Sebenarnya adanya Covid-19 kita diuntungkan, yakni memahamkan melek teknologi kepada UMKM. Kondisi ini mau tidak mau harus paham teknologi. Jadi sekarang ini mereka jualan pakai digital marketing, minimal mereka bisa pakai media sosial dan e-commerce,” imbuhnya.

Sementara itu, salah satu pelaku UMKM kuliner, Atma, mengakui bergabung dengan komunitas sangat bermanfaat untuk mengembangkan usahanya. Ia mencontohkan informasi adanya bantuan sosial (bansos) produktif UMKM juga didapatkannya dari rekan-rekan komunitasnya. Selain itu, mereka juga kerap diajak pelatihan oleh lembaga tertentu hingga mendapatkan kemudahan mengakses modal di perbankan maupun lembaga pembiayaan.

“Kalau UMKM minim dana seperti saya ini, saya dapat sharing pengalaman, ada juga informasi terkait fasilitas dari negara yang bisa diserap hingga soal pembiayaan. Tapi, mungkin kalau dana kuat lebih idealis dengan pemikiran mereka sendiri,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya