SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Solopos.com) – Kalangan perguruan tinggi dan pengusaha menyatakan membuka diri untuk masuknya produk lokal. Sikap ini menjadi langkah awal untuk mengenalkan potensi produk lokal yang selama ini tenggelam di tengah gempuran produk perusahaan asing.

Kampus UNS misalnya, berencana memberi ruang untuk produk lokal, khususnya makanan. Pembantu Rektor IV Bidang Kerjasama dan Pengembangan Usaha, Widodo Muktiyo, mengatakan siap bekerja sama dengan kalangan pengusaha produk lokal untuk menghadirkan produk mereka di kampus. Saat ini, dia menyebut, UNS tengah membuat konsep kantin yang representatif untuk mahasiswa. Di kantin tersebut, pihaknya akan memberi ruang untuk produk lokal.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kami buka untuk produk lokal masuk. Sistemnya tetap profesional, dengan kerja sama. Terutama makanan, tapi tidak menutup untuk kebutuhan mahasiswa lain,” jelas Widodo, saat dihubungi Espos, Kamis (23/6).
Disinggung mengenai kemungkinan mengikuti jejak Pemerintah Kota (Pemkot) Solo untuk meratifikasi gerakan Beli Indonesia secara utuh, Widodo mengaku belum sejauh itu bertindak. Namun, dia menegaskan, upaya membuka kampus untuk masuknya produk lokal akan menjadi arah yang positif untuk mendukung gerakan tersebut.

Selain kampus, Ketua Panitia Kongres Kebangkitan Ekonomi Indonesia (KKEI), Adib Ajiputra, saat ditemui di lokasi kongres, di Diamond Convention Center, mengungkapkan kalangan pengusaha melalui pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Tengah (Jateng) juga menyatakan akan mendukung upaya promosi produk lokal. Menurut Adib, Kadin Jateng siap memfasilitasi pengusaha lokal untuk mengadakan ekspo seperti yang dihelat selama KKEI kali ini. “Kadin menyatakan akan membantu membuat ekspo seperti ini. UNS juga siap bantu sosialisasi produk lokal” kata Adib.

Di sisi lain, dia menyadari selama ini produk lokal kurang dikenal di masyarakat. Banyak masyarakat yang menilai produk lokal kurang lengkap. Ada pula masyarakat menganggap produk lokal kalah berkualitas dibanding produk asing. Padahal, dia menegaskan varian produk lokal sangat beragam dan lengkap. Seperti dapat disaksikan di stan ekspo produk lokal KKEI, pengusaha lokal mampu memproduksi produk kamar mandi, sampai aneka jenis makanan yang tak kalah dibanding produk luar.

Adib sepakat sosialisasi produk lokal harus lebih sering dilakukan. Gerakan Beli Indonesia, sambung dia, tak akan efektif jika pasar tidak mengenal produk lokal.

tsa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya