SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Rahmat Gobel mengatakan, pihaknya berharap pada pemerintah untuk konsisten dalam memerangi penyelundupan terutama pada lima produk tertentu.

Lima produk tertentu yang dimaksud adalah produk garmen, elektronika, mainan anak-anak, makanan dan minuman serta alas kaki.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Produk itu mempunyai nilai ekspor tinggi namun selundupannya juga tinggi. Untuk itu pengawasan harus sangat ketat,” katanya disela Seminar Nasional Membangkitkan Industri Mesin Perkakas Dalam Negeri di Departemen Perindustrian, Jakarta, Kamis (16/7).

Menurut dia, lima produk itu untuk dikembangkan di dalam negeri sangat besar. Selain itu pangsa pasar didalam negeri sangat terbuka dan impornya harus di awasi dengan ketat.

Dengan adanya penundaan pasar bebas 2010, kata dia, akan menjadi peluang untuk memperkuat industri dalam negeri dan tidak tergantung pada impor.

“Inilah peluang kita untuk membangun industri yang kuat yang diharapkan bisa bersaing dengan negara lain. Kita sudah punya pasar yang cukup besar,” katanya menambahkan.

Sebelumnya pemerintah melalui Departemen Perdagangan akan mencabut sekitar 1.509 importir terdaftar lima produk tertentu karena tidak aktif melakukan impor dan melaporkan kinerjanya.

Pemerintah melalui Direktur Impor, Ditjen Daglu, Departemen Perdagangan Partogi Pangaribuan telah melayangkan surat terguran kepada importir terdaftar.

Adapun dasar dari teguran tersebut adalah pasal 8 Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) nomor 56/2008 tentang lima produk tertentu, perusahaan harus melaporkan kinerjanya secara rutin.

Sesuai data di Departemen Perdagangan jumlah importir tertentu mencapai 3.347 yang terdiri dari 1.524 importir elektronika, 495 garmen, 470 mainan anak, 477 makanan minuman dan 381 alas kaki.

ant/fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya