SOLOPOS.COM - Wali Kota Madiun Maidi bersama forkompimda saat acara Rapat Pimpinan Daerah Kadin Kota Madiun 2020 di Sun Hotel Madiun, Rabu (26/2/2020). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

Solopos.com, MADIUN -- Dalam upaya mengembangkan UMKM, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Madiun akan membentuk dua klaster. Yakni klaster produk makanan dan minuman (mamin) dan produk non-mamin.

Pembuatan klaster ini akan upaya pengembangan usaha mikro kecil menengah (UMKM) lebih terfokus.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Kadin Kota Madiun, Teguh M. Susatya, mengatakan pihaknya mendapatkan data terkait jumlah pelaku UMKM di Kota Madiun sebanyak 2.000 pelaku UMKM. Setelah itu, pihaknya melakukan validasi terhadap data tersebut.

"Awalnya kami mendapatkan data dari dinas terkait tentang pelaku UMKM di Kota Madiun sekitar 2.000 pelaku. Setelah kami validasi, sampai saat ini baru ada sekitar 100 UMKM yang benar-benar pelaku. Kami tidak mempermasalahkan angka itu," kata dia, Rabu (26/2/2020).

6 Artis Indonesia Dengan Tarif Endorse Termahal, Ada Yang Urutan ke-3 Se-Asia!

Teguh menuturkan pihaknya akan membentuk dua klaster UMKM untuk mamin (makan dan minum) dan non-mamin (handycraft dan fashion). Dari ratusan produk yang dihasilkan para pelaku UMKM akan dipilih 10 produk yang paling unggul. Lima produk mamin dan lima produk non-mamin.

"Untuk mamin, tentu yang diambil seperti produk pecel. Begitu juga untuk produk non-mamin," jelas dia.

Melalui dua klaster tersebut, produk-produk itu akan dijual dengan sistem communal branding. Jadi, produk tersebut memiliki brand yang sama dan tentunya dengan kualitas produk yang sama.

Per April 2020, Tak Akan Ada Lagi Pasar Hewan Di Kota Madiun

Dengan pola tersebut, diharapkan produk-produk yang ada di dalam klaster bisa mudah menembus pasar nasional hingga internasional. Kadin Kota Madiun juga akan membantu untuk proses pemasaran produk tersebut.

"Kami juga mendampingi pelaku UMKM itu melalui berbagai workshop dan pelatihan pengembangan produk," jelas dia.

Selama ini, Teguh mengakui Kadin memang kurang dikenal masyarakat, terutama para pelaku usaha. Hal ini karena selama bertahun-tahun, Kadin memang vakum dan tidak melakukan berbagai kegiatan.

Dia berkomitmen untuk mulai memperkenalkan Kadin kepada masyarakat dan kalangan pengusaha di Kota Madiun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya