SOLOPOS.COM - Ilustrasi tabung oksigen. (theconverstaion.com)

Solopos.com, SOLO—Kamar Dagang dan Industri memberikan bantuan berupa oksigen cair sejumlah 3 ton kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Solo untuk penanganan Covid-19 di Kota Solo. Bantuan ini secara simbolis diserahkan di Rumah Sakit Bung Karno (RS BK) Solo, Senin (30/8/2021).

“Ketua Kadin nasional dan semua pengurus ada usulan untuk membantu dalam pandemi Covid-19 dan dari Jawa Tengah mengusulkan untuk memberikan bantuan oksigen yang pertama di Solo 3 ton dan semoga berlanjut terus,” ujar Ketua Kadin Solo, Gareng S Haryanto, kepada wartawan, Senin.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa, menambahkan meskipun kasus Covid-19 di Kota Solo sudah landai, tapi bantuan oksigen masih jalan sebagai pentuk pelayanan di rumah sakit. Hal tersebut mengingat pasien yang membutuhkan oksigen bukan hanya pasien Covid-19.

“Kasus Covid-19 di Solo sudah mulai landai, tetapi bantuan oksigen likuid masih sangat dibutuhkan. Maka, bantuan dari Kadin sangat membantu. Bantuan oksigen yang kemarin datang nyaris saat stok mau habis, tapi sekarang sudah lebih aman. Kita sudah bisa berbagi dengan rumah sakit lain di Soloraya dengan memberikan oksigen konsentrator,” kata dia.

Baca Juga: Kolaborasi Bisnis, Upaya Meraih Pasar Ekspor di Masa Pandemi

Disebarkan ke Rumah Sakit

Teguh menjelaskan status level pada pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) merupakan kewenangan pemerintah pusat. Seiring turunnya kasus Covi-19 yang sangat signifikan, pemerintah pun melonggarkan aturan.

Kali terakhir pusat perbelanjaan modern seperti mal sudah diperbolehkan buka, meski dengan syarat pengunjung harus vaksin minimal dosis pertama. Nantinya, jika status PPKM turun ke level 3, maka uji pembelajaran tatap muka (PTM) bisa diselenggarakan.

Rencananya oksigen cair ini akan disebarkan ke rumah sakit yang ada di Solo. Tak hanya untuk pasien Covid-19, oksigen ini juga diperuntukkan kepada pasien-pasien yang membutuhkan suplai oksigen.

Baca Juga: Kompetisi Bikin Bisnis Hotel Bintang 5 Sulit, PHRI Belum Temukan Strategi Jitu

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo, Siti Wahyuningsih, menjelaskan dengan adanya bantuan oksigen cair dari Kadin pusat melalui Kadin Solo diharapkan tidak terjadi kelangkaan lagi. Dengan demikian, pelayanan kesehatan terhadap masyarakat bisa optimal.

“Pasiennya tinggal sedikit. Solo tidak hanya merawat penduduk Solo, tapi menjadi hitungan kami sehingga jumlahnya banyak. Kasus di kabupaten bisa real, tapi kalau di Solo, Semarang, tidak bisa karena banyak rumah sakit rujukan,” papar dia.

Bu Ning menyebut pasien Covid-19 yang asli penduduk Solo dirawat di RS hanya sekitar 27% – 30%. Sedangkan sebagian besar pasien merupakan warga di luar Solo. Akan tetapi, lantaran mereka dirawat di Solo sehingga jumlah kasus terdata di DKK Solo.

“Dari indikator level PPKM, Solo cukup susah karena banyak warga dari luar Solo. Ini terutama indikator nomor 1 [kasus positif harian] dan nomor 3 [bed occupancy rate]. Solo susah turun levelnya kalau cara menghitungnya seperti ini,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya