SOLOPOS.COM - Ilustrasi jambret (JIBI/Solopos/Dok)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDULYanto, Kepala Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Gunungkidul mengaku uang Rp52,5 juta miliknya yang dijambret dua pelaku di depan rumahnya merupakan uang karyawan.

“Itu uang sebagian uang untuk bayar karyawan, sebagian lagi uang modal pembuatan baju,” kata Yanto.

Promosi Antara Tragedi Kanjuruhan dan Hillsborough: Indonesia Susah Belajar

Yanto memang pengusaha konveksi yang memproduksi pakaian dan tas di dekat rumahnya di Dusun Grogol V, Desa Bejiharjo. Atas kejadian penjambretan yang menimpa dirinya dia sempat shock setelah tersungkur ke tanah saat pelaku menarik tas yang dicantelkan di punggung.

Yanto mengaku sejak ban mobilnya pecah di sekitar Jalan Wonosari-Karangmojo di Dusun Gunungsari dia merasa sudah diikuti pelaku, namun dugaan tersebut tidak dihiraukan. “Tahu-tahu depan rumah saya mau ditabrak dari belakang, kemudian pelaku mengambil tas,” ujarnya.

Setelah tersungkur, Yanto sempat mengejar pelaku sampai Jalan Ringroad Utara, hingga simpang Empat Budegan, namun kehilangan jejak. Hingga saat ini, kasus tersebut masih ditangani kepolisian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya