Solopos.com, SRAGEN — Seorang kepala desa atau kades di Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen terkonfirmasi positif Covid-19.
Kades di Gemolong itu merupakan kasus baru dan termasuk satu dari lima kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 pada Sabtu (1/8/2020).
Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen, lima kasus baru itu meliputi dua pasien yang meninggal dunia. Keduanya adalah Ny. S, 65, warga Kalijambe yang meninggal di PKU Muhammadiyah Solo dan P, 47, warga Sukodono, yang meninggal saat dirawat di RS UNS Solo.
Duh, Kasus Terkonfirmasi Positif Covid-19 di Sragen Bertambah 5 Orang
Selain itu, ada seorang kades di wilayah Kecamatan Gemolong berinisial S, 57, yang terkonfirmasi positif terpapar Covid-19. Kades tersebut dirawat di RS PKU Muhammadiyah Solo. Kemudian dua kasus baru lainnya AS, 32, warga Masaran yang bekerja di Samsat Karanganyar dan Ny. UZ, 46, warga Tanon yang diduga kontak erat dengan warga terkonfirmasi positif Covid-19.
Data lima kasus tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen, dr. Hargiyanto, dan dibenarkan Kabid Pengedalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) DKK Sragen dr. Sri Subekti.
Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat ditemui wartawan di Masaran, Sragen, Sabtu siang, juga menyampaikan hal itu. Menurut dia, ada tambahan lima kasus baru, dua di antaranya meninggal dunia.
Sukoharjo Masih Zona Oranye Meski Kasus Positif Covid-19 Melonjak
Kades Sempat Ikut Rakor
Selain itu, dua asimptomatik dirawat di Technopark Sragen, dan satu orang kades asal Gemolong yang dirawat di RS PKU Muhammadiyah Solo. Yuni, sapaan akrabnya, menyebut kades di Gemolong yang terkonfirmasi positif Covid-19 sempat ikut rapat koordinasi (rakor) kades.
“Padahal kades ini sudah ikut rakor dengan kepala desa lainnya dan sekretaris camat. Dua orang asimptomatik itu AS yang bekerja di Samsat Karanganyar dan UZ yang kontak erat dengan terkonfirmasi positif asal Tanon,” jelas Yuni, Sabtu.
Bikin Geleng-Geleng Kepala, Ini Perilaku Pesepeda di Wonogiri yang Bikin Waswas
Yuni tak habis pikir dengan perilaku masyarakat yang seolah apriori terhadap Covid-19. Saat awal muncul kasus baru reaksi masyarakat luar biasa, seperti gerakan penyemprotan disinfektan, pemakaian masker, dan seterusnya.
Namun, sekarang masyarakat Sragen terlihat bersikap biasa saja. “Sekarang ada penambahan lima kasus, tujuh kasus, bahkan kasus meninggal dunia sampai hari ini menjadi dari tiga kasus menjadi lima kasus. Namun, reaksi masyarakat biasa-biasa saja, tenang-tenang saja, penyemprotan disinfektan tidak ada. Sekarang tidak ada yang obah,” sesal dia.