SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, KARANGANYAR — Camat Colomadu, Karanganyar, Yophy Eko Jatiwibowo menyatakan keprihatinannya atas lonjakan jumlah warga yang terjangkit demam berdarah dengue (DBD) di wilayahnya yang mencapai 27 orang.

Menurut Camat, hal itu terjadi akibat berbagai faktor termasuk di antaranya kurang responsifnya sejumlah kepala dusun (kadus) di Colomadu. “Gerakan dari kadus untuk mengajak masyarakat melaksanakan antisipasi DBD kurang. Sebenarnya intinya kalau ada kepedulian saya kira bisa meminimalisasi terjangkitnya DBD,” ujar dia ketika ditemui di Colomadu, Jumat (8/3/2019).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Seperti diwartakan sebelumnya, sedikitnya 27 orang warga Colomadu, Karanganyar dinyatakan positif terjangkit DBD. Dari jumlah itu 22 orang di antaranya masuk di wilayah kerja Puskesmas Colomadu II dan sisanya di wilayah kerja Puskesmas I.

“Sekarang ini terjadi peningkatan tajam angka penderita DBD. Tahun lalu dalam satu tahun jumlah penderita DBD di Puskesmas Colomadu II hanya 10 orang. Sekarang berdasar data Januari dan Februari sudah 22 orang atau dua kali lipat dari angka penderita DBD 2018,” ujar Kepala Puskesmas Colomadu II, Ririn Nurliyani ketika ditemui di kantornya, Rabu (6/3/2019).

Lebih lanjut Yophy mengatakan pola pikir masyarakat harus diubah agar mereka mau mencegah timbulnya penyakit di desa mereka. Mencegah timbulnya penyakit dinilai lebih baik dan murah dibanding mengobati warga yang sudah terjangkit penyakit.

“Karena kalau sakit sudah badan terasa tidak enak, harus berobat dengan mengeluarkan uang lebih banyak dan sebagainya. Karena itu lebih baik mencegah penyakit sejak dini,” ujar dia.

Menurut dia, jika desa dalam hal ini kepala desa (kades), kadus, PKK dan elemen lainnya bergerak intensif bekerja sama dengan puskesmas, Babinsa, Babinkamtibmas, akan efektif meminimalisasi penyakit. Dengan demikian hidup warga juga dinilai akan lebih sejahtera.

Terkait hal tersebut Yophy mengimbau agar para kades dan kadus yang berada di desa lebih responsif terhadap kegiatan sosial dan kesehatan masyarakat. Mereka bisa mengajak PKK untuk menggerakkan warga agar datang ke posyandu baik lansia maupun anak-anak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya