SOLOPOS.COM - Lambang PDIP Perjuangan. (Detik.com)

Solopos.com, SOLO — Pernyataan Ketua DPD PDIP Jawa Tengah (Jateng), Bambang Wuryanto, yang menyebut kader PDIP yang mendukung atau mendeklarasikan Ganjar Pranowo sebagai capres 2024 bukan kader banteng melainkan celeng dinilai sah-sah saja.

Bambang dinilai hanya ingin kader banteng atau PDIP satu komando menunggu keputusan dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Pendapat itu disampaikan Dosen Komunikasi Universitas Boyolali, Roso Prajoko, saat diwawancarai Solopos.com, Senin (11/10/2021).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Menurut saya itu sebagai bentuk peringatan Bambang Wuryanto kepada barisan partai PDIP untuk satu komando menunggu keputusan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Itu menurut saya sah-sah saja,” terangnya.

Baca Juga: Cerita Pelaku UMKM Solo Sukses Tembus Pasar Ekspor lewat Kampus Shopee

Roso menjelaskan saat ini ada dua pilihan bagi jajaran kader PDIP di Tanah Air. Pilihan itu yakni tetap berada di barisan banteng dengan konsekuensi menunggu keputusan siapa sosok capres-cawapres yang diputuskan Megawati atau memilih keluar.

Keluar dimaksud yaitu dengan memberikan dukungan kepada sosok potensial capres-cawapres yang sudah ada tanpa menunggu keputusan Megawati. “Secara karakter, kader PDIP dikenal militan dan loyal sehingga tegak lurus ke pimpinan,” urainya.

Ditanya ke mana kira-kira sosok Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka akan memberikan dukungannya, menurut Roso, belum bisa ditebak. Mereka menurutnya masih menunggu dinamika politik dan masyarakat beberapa waktu ke depan.

Baca Juga: Vakum pada 2020, Pemilihan Putra-Putri Solo 2021 Akhirnya Digelar Lagi

Tarik Menarik Dukungan

“Untuk menilai keduanya ke mana masih diperlukan banyak faktor atau indikator, salah satunya kendaraan partai politik. Sebab itu memang memegang peran penting. Elektabilitas tinggi bila tak punya kendaraan parpol juga akan sulit,” tuturnya.

Roso menjelaskan untuk mengusung pasangan capres-cawapres harus memenuhi aspek parliamentary threshold dan presidential threshold. “Ini sangat penting. Jika keduanya tak terpenuhi maka calon tersebut tak bisa diusung,” katanya.

Baca Juga: Ada Laga PSIM Jogja Vs Persis Solo, PKL Selter Manahan Tutup Lebih Awal

Seperti diberitakan sebelumnya, dinamika politik internal PDIP menghangat seiring tarik menarik dukungan figur capres-cawapres di kalangan kader. Beberapa kader PDIP sudah terang-terangan menyatakan dukungan kepada Ganjar Pranowo yang saat ini menjabat Gubernur Jawa Tengah.

Sementara pada sisi lain juga ada nama putri Megawati Soekarnoputeri, Puan Maharani, yang dikabarkan dan mendapat dukungan sebagian kader PDIP untuk maju sebagai capres.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya