Pekanbaru–Kabut asap akibat kebakaran lahan dan hutan mewarnai hari pemungutan suara Pemilu Presiden (Pilpres) di Pekanbaru, Rabu.
Berdasarkan pantuan ANTARA, asap terlihat pekat menyelimuti Pekanbaru sejak pukul 06.00 WIB. Aktivitas penerbangan tetap berjalan normal karena asap mulai terlihat menipis sejak pukul 08.30 WIB, meski jarak pandang masih terbatas dan udara masih berbau asap.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru, yang terakhir berdasarkan pantuan satelit NOAA 18 menunjukkan tinggal tiga titik api yang masih bersisa di Riau.
Kabut asap yang masih menyelimuti Pekanbaru kemungkinan besar merupakan kiriman dari provinsi terdekat seperti dari Jambi, Sumatera Utara dan Bengkulu.
Selain itu, kondisi udara yang terselimuti asap juga tidak menghalangi warga untuk memberikan hak politik mereka ke Tempat Pemungutan Suara (TPS). Warga terlihat mulai ramai mendatangi TPS sekitar pukul 09.00 WIB.
Sedangkan, kondisi pusat Kota Pekanbaru seperti terlihat di Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Tuanku Tambusai terlihat lebih lengang dan tidak terlihat ada kemacetan lalu lintas seperti hari biasa.
Perkantoran terlihat tutup, demikian juga pusat perbelanjaan modern dan ruko di sepanjang jalan tersebut.
Meski demikian, aktivitas perdagangan di sejumlah pasar tradiosional masih tetap berjalan seperti yang ada di Pasar Pusat dan Pasar Sago. Para pedagang sayuran, penjual kue, dan kedai makanan masih berjualan seperti biasa.
Seorang pedagang, Ikhsan (36), mengatakan para pedagang biasanya berjualan hingga sekitar pukul 11.00 WIB dan pulang ke rumah untuk mencontreng di TPS.
“Sayang kalau tidak mencontreng, Pilpres kan cuma sekali dalam lima tahun,” ujarnya.
Ant/tya
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
