SOLOPOS.COM - Ilustrasi orang utan (JIBI/Solopos/Antara)

Kabut asap mengakibatkan orang utan dan beberapa hewan yang dilindungi lainnya terancam punah.

Solopos.com, SOLO – Kabut asap yang melanda Kalimantan beberapa waktu lalu turut mengancam kehidupan satwa yang mendiami hutan di pulau itu. Setidaknya ada 40.000 orang utan mendiami hutan tersebut menderita sakit, kurang gizi, dan menderita trauma parah.

Promosi Keren! BRI Raih Enam Penghargaan di PR Indonesia Awards 2024

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengaku sudah mendapat laporan dari Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekonsistem Fatono adanya beberapa hewan yang dilindungi terancam habitatnya.

“Yang sudah keluar yang saya dilaporkan, itu harimau, kemudian orang utan, beruang juga. Tapi orang utan saya kira, paling banyak, ada orang utan terbakar itu kan menurut record kementerian itu di Kalimantan Tengah ada 40.000 lebih,” ujar Siti Nurbaya di Hotel Shangri-La, Jakarta, Jumat (13/11/2015).

Mantan Sekretaris Jenderal DPD sebagaimana dilansir Okezone.com mengaku, pihaknya akan merespons hewan-hewan yang terancam punah dengan cara rehabilitasi. Hal itu bertujuan untuk memperbaiki habitat mereka, sementara hewan yang berhasil diselamatkan akan dikonservasi di Tanjung Puting, dan di Taman Safari, Kalimantan Tengah.

“Menyiapkan habitat yang baik itu kan utama, yang kedua populasinya diharapkan bisa naik dengan cara ditangkarkan di lembaga konservasi,” katanya.

Sejak kebakaran hutan melanda sebagian wilayah Kalimantan, sebanyak 14 orang utan telah diselamatkan.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya