SOLOPOS.COM - Foto udara kebakaran lahan di kawasan Kabupaten Banyuasin, Sumsel, Selasa (20/10/2015). Berdasar pantauan satelit Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menemukan 654 titik panas berada di Sumatra Selatan. (JIBI/Solopos/Antara/Nova Wahyudi)

Kabut asap menjadi masalah besar Indonesia. Sudah setiap tahun, tapi tahun ini yang paling parah.

Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah akan menerima bantuan teknologi penanggulangan asap akibat kebakaran hutan dari pemerintah Selandia Baru. Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan Selandia Baru menawarkan bantuan transfer teknologi canggih, baik pemakaian alat kimia maupun teknis penanganan lapangan lainnya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Ya harus [bantuan dilakukan tahun ini] karena tiap tahun terjadi. Jangan kalau berhenti [bencana asap] lalu [upaya] berhenti juga, harus terus diperbaiki,” ujar JK, Jumat(23/10/215).

Ketua Tim Ahli Wakil Presiden, Sofjan Wanandi, menambahkan Selandia Baru sudah memiliki banyak pengalaman dalam penanggulangan kebakaran hutan di Australia dan Amerika Serikat. Bantuan yang akan diberikan berupa sistem teknologi terpadu terkait tahap-tahap pencegahan hingga penanganan kebakaran hutan yang menimbulkan asap dalam jangka panjang.

Terkait persoalan bencana asap yang terus menggila saat ini, JK mengatakan pemerintah mempertimbangkan penetapan status kebakaran hutan yang menimbulkan asap sebagai darurat bencana nasional. Dia mengaku pemerintah berupaya terus menyelesaikan masalah kebakaran hutan secara terpadu.

Solusi yang dimaksud baik berupa koordinasi, teknis pemadaman, unsur sosial, maupun pendidikan. “Sedang dipelajari langkah-langkah kalau itu menjadi bencana yang darurat,”katanya.

Pertimbangan status darurat bencana bertujuan agar seluruh potensi nasional dikerahkan lebih keras untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Tak hanya dalam jangka pendek, tetapi juga jangka panjang. Pemerintah juga akan berfokus melakukan evakuasi warga, terutama anak-anak, ke gedung-gedung yang tertutup dan memiliki udara bersih.

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan menambahkan, dengan kelengkapan peralatan, pihaknya bersiaga mengevakuasi anak-anak korban bencana asap yang terkena dampak gangguan pernapasan. “Jadi nanti tinggal tunggu perintah Presiden [Joko Widodo]. Kalau Presiden setuju, kita langsung gerak,”tuturnya.

Dia menyebutkan, lokasi evakuasi akan dilakukan terutama di enam provinsi dan di daerah lain sesuai status wilayah tersebut. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Kementerian Sosial untuk memberikan bantuan evakuasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya