SOLOPOS.COM - Kabut asap pekat menyelimuti Kota Palembang, Sumsel. Rabu (30/9/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Nova Wahyudi)

Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan dinilai menjadi pertaruhan untuk membuktikan kepemimpinan Jokowi.

Solopos.com, JAKARTA – Penanganan asap akibat pembakaran hutan dan lahan dinilai menjadi pertaruhan bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menunjukkan sisi kepemimpinannya sebagai seorang kepala negara.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Bagi Jokowi, ini pertaruhan luar biasa untuk memberikan kepastian bahwa sebagai seorang RI 1 [Presiden] beliau memiliki kapasitas kepemimpinan,” jelas pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro di Jakarta, Selasa (27/10/2015).

Wiwieq, sapaan akrab Siti Zuhro, memandang di negara mana pun di dunia ini, pemerintah harus hadir manakala masyarakatnya merasa terancam. Di Indonesia pun konstitusi mengamanatkan hal tersebut.

“Ini bukan persoalan sepele, karena sudah terjadi berminggu-minggu. Bahkan asap sudah masuk ke Jakarta sejak kemarin,” kata dia.

Wiwieq menilai pemerintah harus memastikan upaya penanganan asap dapat dipahami masyarakat. Caranya, pemerintah harus memberikan keterangan jelas dengan jadwal terukur, apa yang akan dilakukan misalnya dalam waktu sepekan atau dua pekan ke depan.

“Jadi supaya ini tidak merembet. Di Indonesia belum pernah mengalami bencana asap seburuk ini,” kata dia.

Penanganan masalah asap hingga kini masih dilakukan pemerintah.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun membatalkan rencana kunjungannya ke San Fransisco, Amerika Serikat (AS) yang semula dijadwalkan pada 27-29 Oktober 2015 karena ingin memantau kondisi penanganan asap di sejumlah daerah di Tanah Air.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya