SOLOPOS.COM - Sejumlah pengendara melintas di jalan yang terselimuti kabut asap di Jl. Jenderal Sudirman, Palembang, Sumatra Selatan, Rabu (9/9/2015) malam. (JIBI/Solopos/Antara/Nova Wahyudi)

Kabut asap diduga tak lepas dari ulah perusahaan yang membuka lahan. Pemerintah dinilai kalah dengan korporasi.

Solopos.com, PEKANBARU — Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menilai negara terlalu bergantung dengan korporasi sehingga tidak mampu menangani kebakaran hutan dan lahan.

Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024

Komisioner Komnas HAM Maneger Nasution mengatakan, selama ini perusahaan-perusahaan diduga kuat sebagai penyebab utama terjadinya kebakaran lahan dan hutan di Sumatera dan Kalimantan. “Dari kekabakaran hutan dan lahan ini, kami menyimpulkan bahwa kekuatan negara sangat lemah sekali ketimbang pengaruh dari korporasi,” katanya saat meninjau posko kabut asap di Pekanbaru.

Maneger Nasution mengatakan negara tak juga berani mengambil tindakan tegas atas dominasi dari korporasi tersebut. Komnas HAM mendesak kepada negara baik itu pemerintah provinsi dan pusat untuk tegas dan tidak pandang buluh dalam menegakkan hukum.

Pemerintah juga dinilai lalai dan terkesan membiarkan korporasi melakukan pembakaran lahan. Karena kebakaran lahan dan hutan serta kabut asap adalah kejadian musiman sejak 18 tahun yang lalu.

Dalam kunjungannya ke beberapa daerah yang diselimuto kabut asap, Komnas HAM juga ingin memastikan apakah ada pelanggaran HAM yang terjadi akibat kabut asap di Riau. Jika ada, laporan pelanggaran HAM, Komnas HAM akan meneruskan laporan itu ke Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Komnas HAM ingin meninjau langsung upaya pemerintah dalam menangani karhutla dan kabut asap. Selain itu, Komnas HAM juga ingin memastikan bagaimana upaya pemerintah dalam memberikan hak atas kesehatan masyarakat. “Jika satu hal tersebut tidak dilaksanakan, maka pemerintah telah melakukan pelanggaran HAM. Kita ingin langsung memastikan apa pemerintah bekerja,” sambung Maneger.

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan bahwa pihaknya telah berupaya maksimal dalam mengatasi karhutla dan kabut asap, di antaranya dengan memberikan pengobatan gratis bagi penderita ISPA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya