SOLOPOS.COM - Foto udara kebakaran lahan di kawasan Kabupaten Banyuasin, Sumsel, Selasa (20/10/2015). Berdasar pantauan satelit Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menemukan 654 titik panas berada di Sumatra Selatan. (JIBI/Solopos/Antara/Nova Wahyudi)

Kabut asap akibat kebakaran lahan dan hutan mendorong pemerintah meninjau ulang aturan pengelolaan lahan gambut.

Solopos.com, JAKARTA — Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla mengakui dirinya turut andil menjadi penyebab bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan yang terjadi saat ini.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Jusuf Kalla mengatakan salah satu penyebab bencana kabut asap saat ini ialah hutan dan lahan gambut yang terbakar dan sengaja dibakar. Hal itu terjadi akibat adanya salah pakai, salah urus, atau penggunaan izin untuk hal yang tidak seharusnya.

“Pemerintah sekarang dan masa lalu juga punya kesalahan besar. Saya juga tanggung jawab karena saya pemerintah masa lalu juga,” ujarnya saat berpidato di Rapat Kerja Nasional Perhimpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI), Selasa (27/10/2015).

Untuk menebus kesalahannya, JK menegaskan akan berupaya menanggulangi kebakaran hutan dan menangani dampak asap yang menimbulkan masalah sosial sebagai solusi jangka pendek. Khusus jangka panjang, pemerintah berencana melakukan langkah merestorasi lahan gambut demi mencegah timbulnya persoalan yang lebih besar.

Dia juga mendesak perusahaan-perusahaan yang terkait langsung dan menjadi penyebab kebakaran hutan untuk segera bertanggungjawab dengan membayar denda. “Jadi hati-hati dari sekarang siapa pengusaha sawit yang salah urus, perbaiki [lahan gambut] dari sekarang sebelum diambil tindakan. Kita akan keras, apa boleh buat daripada rakyat menderita,” tegasnya.

Tak hanya itu, perusahaan besar yang memiliki corporate social responsibility (CSR) juga diminta membantu mengatasi persoalan bencana asap secara bersama-sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya