SOLOPOS.COM - Pembuatan kanal bersekat untuk mengatasi kabut asap (Setkab.go.id)

Kabut asap akibat kebakaran lahan gambut mendorong pemerintah membuat kanal-kanal bersekat.

Solopos.com, PALANGKARAYA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi proyek pembuatan kanal bersekat di lahan hutan gambut di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah (Kalteng), Sabtu (31/10/2015).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Presiden Jokowi dan rombongan tiba di Posko Pembuatan Blocking Kanal dalam penanggulangan bahaya asap di Kabupaten Pulang Pisau, Kalteng,sekitar pukul 14.00 WIB.

“Dulu sebulan lalu kita ke sini, hutan lahan gambut ini kebakaran. Dulu tidak ada air. Lahan gambut mudah terbakar. Sekarang ada kanal bersekat, ini terus ke sana tembusnya ke Sungai Kahiyang. Air ini selalu ada, kalau ada air terus, ini akan merembes ke gambut di kanan kirinya. Itu yang menyebabkan tidak akan kebakar,” kata Presiden setelah meninjau pembuatan kanal bersekat.

Presiden Jokowi meninjau langsung pembuatan kanal bersekat dan masuk ke lahan hutan gambut yang bekas terbakar didampingi Menteri LHK Siti Nurbaya, Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan, Menteri PMK Puan Maharani, dan Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimoeljono.

“Ini sudah dikerjakan sebulan, sudah kelihatan, sekatnya kelihatan, embungnya kelihatan. Nanti kita perluas di semua lokasi yang rawan kebakaran di semua provinsi,” katanya. Dikatakannya, pembuatan kanal bersekat akan terus dilakukan tanpa henti untuk meminimalisir kebakaran hutan.

Semua Provinsi

Pembuatan kanal bersekat, kata dia, akan dilakukan di semua provinsi dengan hutan dan lahan yang rawan terkena kebakaran, terutama di lahan gambut. “Pertama kanal, kedua pencegahan. Kalau api baru satu titik, daerah harus padamin [padamkan], kabupaten harus madamin [memadamkan dengan] cepat. Kalau sudah 5-10 [titik api], itu provinsi padamin, itu tugas otonomi daerah. Kalau apinya sudah sulit, baru pusat,” katanya.

Upaya lain yakni penegakan hukum yang akan terus dilakukan. Saat ini telah dilakukan penetapan tersangka baik institusi mau perorangan sebanyak 254, kemudian meningkat menjadi 270. “Semua [regulasi] masih dirataskan, entah perpu, perpes, nanti, karena ini menyangkut semuanya,” katanya.

Hujan gerimis turun pada kesempatan kunjungan itu, bahkan sepanjang jalan menuju wilayah Pulang Pisau yang terletak sekitar hampir satu jam dari pusat Kota Palangkaraya.

Sebelumnya, sekitar sebulan lalu, Jokowi pernah mengunjungi wilayah itu ketika kabut asap masih sangat pekat. Wilayah itu kemudian dikembangkan sebagai proyek percontohan penanganan kebakaran lahan dan hutan dengan cara pembuatan kanal bersekat.

Dalam proyek itu, kanal primer yang dibangun sepanjang 300 m di 28 titik dengan lebar 1,5 m dan kedalaman 3 m. Sedangkan, kanal sekunder sepanjang 7 km dengan posisi kanan dan kiri jalan berukuran lebar 4 m dan kedalaman 6 m. Sedangkan, kanal tersier antarembung dibuat sepanjang 7 km dengan lebar 1 m dan kedalaman 1 m.

Embung besar berukuran 20m x 30m x 6m di 2 titik dan embung kecil berukuran 10m x 10m x 3m di 28 titik. Fungsi embung tersebut sebagai tempat penampungan air sehingga kanal tidak kering saat kemarau. Material untuk blocking kanal yakni pasir dan tanah.

Selain di Pulang Pisau, proyek serupa akan dikembangkan di Sumatra Selatan meliputi Ogan Kemering Ilir dan Musi Banyuasin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya