SOLOPOS.COM - Pembuatan kanal bersekat untuk mengatasi kabut asap (Setkab.go.id)

Kabut asap dan kebakaran lahan menjadi bencana saat ini. Namun setelah itu, ada bencana susulan di lahan gambut.

Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah dan masyarakat di wilayah yang dekat dengan lokasi kebakaran hutan harus bersiap menghadapi banjir karena berkurangnya volume gambut akibat terbakar. Ini merupakan ancaman bencana susulan setelah kebakaran lahan dan kabut asap.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Koordinator Institut Hijau Indonesia, Chalid Muhammad, mengatakan pemerintah dan masyarakat di Kalimantan dan Sumatra harus mengantisipasi lanjutan akibat kebakaran lahan gambut. Pasalnya, kebakaran hutan dan lahan menyebabkan berkurangnya volume gambut sehingga menyebabkan menurunnya permukaan lahan.

“Dari konsidi lahan gambut yang terbakar berada di dekat pantai dan elevasi dari permukaan laut tidak terlalu tinggi, sedangkan lahan gambut semakin berkurang karena terbakar,” katanya di Jakarta, Jumat (23/10/2015).

Chalid menuturkan lahan gambut yang terbakar berpotensi amblas karena api membakar hingga gambut dalam. Sementara itu, lahan yang dekat dengan tepi laut dan sungai akan mudah tergenang karena menurunnya permukaan lahan.

Menurutnya, satu-satunya solusi yang harus dilakukan pemerintah adalah menghentikan pembangunan di lahan gambut. Pasalnya, pembangunan kanal juga akan membuat seluruh air di lahan gambut keluar dan justru membuat mudah terbakar karena kering.

“Berdasarkan data sensus saat ini, sudah ada lebih dari 270.000 orang yang menderita ISPA [infeksi saluran pernapasan atas]. Masih banyak lagi yang menderita ISPA, tetapi tidak melaporkannya,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, dia juga mengapresiasi pemerintah yang telah mengalokasikan dana dalam jumlah besar untuk menanggulangi persoalan asap dan kebakaran hutan. Akan tetapi, pemerintah harus memikirkan jalan keluar agar dana tersebut dapat digunakan untuk hal lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya