SOLOPOS.COM - Ilustrasi (wordpress.com)

Ilustrasi (wordpress.com)

BANTUL—Tidak semua pengembang perumahan memiliki komitmen yang baik terhadap konsumennya. Maka itu, tidak jarang ditemui pembangunan komplek perumahan yang mangkrak sementara uang konsumen sudah terlanjur melayang.

Promosi Ongen Saknosiwi dan Tibo Monabesa, Dua Emas yang Telat Berkilau

Hal itu dibenarkan Sekretaris Komisi B DPRD Bantul, Amir Syarifudin. “Pengembang nakal kabur saat perumahan dihuni memang sering terjadi. Maka itu, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan agar tidak kecolongan,” kata Amir, Selasa (25/12/2012).

Ekspedisi Mudik 2024

Di antaranya, soal legalitas area tanah yang dibangun perumahan. Jika lokasi perumahan yang akan dibeli masih berupa izin lokasi (belum telah terbit sertifikat induknya), konsumen berhak menanyakan langsung kepada pihak pengembang.

Di samping itu, kredibilitas dan komitmen pengembang perumahan (developer) juga patut menjadi bahan pertimbangan bagi para calon konsumen. “Pembangunan infrastruktur di Bantul cukup mendukung tumbuhnya perumahan. Perijinannya juga mudah,” ujar Amir.

Senada diutarakan Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Bantul, Sulistyanto. “Bantul masih membuka pintu bagi investor yang akan mendirikan perusahaan,” kata Sulis, sapaan akrabnya.

Sulis menerangkan, sesuai masterplan kawasan industri di Bantul, Pemkab menyiapkan wilayah Kecamatan Pajangan, dan Sedayu sebagai kawasan industri sedang. Salah satunya untuk pengembangan perumahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya