SOLOPOS.COM - Yandri Susanto (wikidpr)

Kabinet Kerja Jokowi-JK menjadi polemik terkait isu resuffle menteri.

Solopos.com, JAKARTA – Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto meminta Presiden Joko Widodo segera melakukan reshuffle dan mengesampingkan terlebih dahulu keinginan pendukung yang ingin meminta jatah menteri ditambahkan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Menteri sekarang banyak lebay-nya ikut blusukan minim solusi cuma pencitraan. Partai pendukung kalau bagian dari masalah justru menjerumuskan [dikesampingkan saja],” katanya dalam sebuah diskusi bertajuk Menteri Menghitung Hari di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (27/6/2015).

Menurut dia di antara pendukung Presiden saling berebut pengaruh untuk mendapatkan posisi tertentu. Adapun Presiden terlihat tengah balas budi dengan memberikan sejumlah posisi kepada pendukung.

Karenanya Jokowi yang sudah diberikan mandat agar jangan ragu gunakan sebaiknya untuk melakukan reshuffle kabinet yaitu memilih menteri yang tepat dan tunduk pada Presiden.

“Sejak Jokowi, sepak bola, hukum, KPK amburadul,” kata dia.

Yandri mengungkapkan dari PAN sendiri tidak menyodorkan nama ke Presiden untuk dijadikan menteri.

Namun pihaknya mendorong Presiden agar merespons wacana ini dengan berani mengambil sikap merombak menteri dan menyusunnya dengan komposisi yang sesuai.

Dalam kesempatan sama, Direktur Indo Barometer M. Qodari menyatakan Jokow mesti memilih mana lawan dan kawan. Menurut dia Presiden saat ini tidak memiliki kaki di parlemen lantaran bukan sebagai ketua partai. “Lapornya ke ketum partai,” katanya.

Sementara bila di kabinet Jokowi tidak mendapat dukungan penuh dari menterinya, hasil kerja tidak akan maksimal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya