KABINET JOKOWI : Menteri Harus Lepas Jabatan Parpol, Muhaimin Enggan Berkomentar

Solopos.com, JAKARTA — Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, menolak berkomentar terkait permintaan Joko Widodo (Jokowi) bahwa siapapun kader partai yang terpilih sebagai menteri harus melepas jabatan di partai politik (parpol).

“Soal itu nanti di DPP PKB,” kata Muhaimin Iskandar saat ditemui di acara Penganugerahan Penghargaan Lembaga Kerja Sama Bipartit di Jakarta, Kamis (14/8/2014).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Muhaimin, sikapnya terkait wacana yang digulirkan Jokowi tersebut hanya akan dikatakan saat dirinya berada di Kantor DPP PKB. Sebelumnya, Ketua DPP PKB, Abdul Kadir Karding, mengisyaratkan berpendapat lain soal keinginan Jokowi. “Jadi sesungguhnya sumber rekruitmen politik adalah partai,” ujar Kadir Karding di Kantor DPP PKB, Jl. Raden Saleh, Jakarta Pusat, Senin (11/8/2014), seperti dikutip Detik.

Diberitakan sebelumnya, calon presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) menginginkan siapa pun kader atau elite parpol yang nantinya terpilih sebagai menteri harus menanggalkan atribut partainya. Muhaimin sendiri saat ini menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Sementara PKB, partai yang dia pimpin menjadi partai pendukung Jokowi dalam Pilpres 2014.

Calon presiden terpilih, Joko Widodo (Jokowi), ingin agar elite parpol keluar dari jabatan pengurus partai jika menjadi menteri. Namun Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menolaknya. Jokowi pun menanggapinya dengan sindiran soal koalisi tanpa syarat (baca: Elite Parpol Ingin Jadi Menteri, Ini Tantangan Jokowi).

Jokowi menegaskan sampai saat ini belum membicarakan masalah menteri. ”Kita belum bicara menteri dan susunan kabinet. Sudah jelas. Apalagi bicara orang, apalagi berbicara jatah. Dulu sudah saya sampaikan, syaratnya itu tanpa syarat. Sudah jelas toh?” kata Jokowi usai menghadiri perayaan HUT Veteran RI ke-65 di Balai Sarbini, Jakarta (baca: PKB Resmi Dukung Jokowi).