SOLOPOS.COM - Presiden Jokowi didampingi Wapres Jusuf Kalla memimpin Sidang Kabinet Paripurna, di kantor Presiden, Jakarta, Senin (2/11/2015) sore. (Setkab.go.id)

Kabinet Jokowi-JK masih diwarnai gaduh menteri di media massa. Istana pun mengingatkan jangan memberi pernyataan mengatasnamakan Presiden.

Solopos.com JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan kembali agar menteri jangan berdebat di ruang publik. Dia meminta agar diskusi berada di dalam rapat kabinet.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi mengatakan Presiden Jokowi prihatin terhadap beberapa peristiwa belakangan ini. Seolah-olah di antara para menteri sudah saling menyerang di ranah publik, baik melalui media sosial maupun secara terbuka yang diberitakan secara luas ke publik.

“Tentu Presiden tidak happy dengan situasi seperti itu. Kembali beliau menegaskan bahwa tolong ini dihentikan kepada para menteri. Perdebatan itu hanya ada di ruang rapat terbatas atau rapat kabinet dan ini sudah pernah disampaikan presiden dengan bahasa jangan gaduh di luar,” katanya di Kantor Staf Presiden, Rabu (2/3/2016).

Menurutnya, situasi tersebut akan menjadi masukan yang sangat kuat bagi Presiden Jokowi untuk kemudian salah satunya meminta penjelasan kepada menteri terkait. Pasalnya, beberapa waktu lalu Presiden sudah menyampaikan agar tidak bersilang pendapat di ruang publik. Selain itu, lanjutnya, Presiden mengingatkan kembali bahwa menteri adalah pembantu Presiden dalam melaksanakan kebijakan.

“Jadi apa yang belum disampaikan oleh Presiden jangan didahului oleh pernyataan-pernyataan yang seolah mengatasnamakan Presiden. Itu yang menjadi perhatian.”

Menurutnya, Presiden berkali-kali menyampaikan kalau berdebat itu disampaikan dalam rapat. Presiden, lanjutnya, sangat mengakomodasi perdebatan itu di sidang kabinet, tapi tidak di ranah publik. “Ketika sudah menjadi keputusan dalam ratas [rapat terbatas] maka menteri harus melaksanakan itu karena sudah dibuka ruang untuk diskusi,” jelasnya.

Johan Budi menilai Presiden tentu memiliki cara sendiri dalam menegur menteri tersebut. Dia berpendapat jangan sampai silang pendapat di ruang publik kemudian ada dampak terhadap kinerja kabinet secara keseluruhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya