SOLOPOS.COM - Calon presiden terpilih Joko Widodo (kanan) didampingi Kepala Staf Kantor Transisi Jokowi-JK, Rini Soewandi (kiri) kala menunjukkan ruang kerjanya seusai meresmikan pembukaan Kantor Transisi Jokowi-JK di Jl Situbondo No. 10, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (4/8/2014). Kantor transisi tersebut akan menjadi tempat untuk mempersiapkan jalannya pemerintahan transisi dari pemerintahan Presiden SBY hingga pelantikan presiden tanggal 20 Oktober 2014, termasuk membahas pembentukan kabinet dan APBN 2015. (JIBI/Solopos/Antara/Widodo S. Jusuf)

Solopos.com, JAKARTA — Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) belum memutuskan lima opsi kelembagaan yang diajukan oleh tim transisi Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK).

Pada dasarnya ia tidak mempersoalkan apakah nanti komposisi menterinya gemuk, ramping, atau atletis. Ia lebih suka kabinet yang kuat yaitu punya leadership, kompetensi dan kapabilitas yang kuat.

Promosi BRI Kantor Cabang Sukoharjo Salurkan CSR Senilai Lebih dari Rp1 Miliar

“Oleh sebab itu saya sampaikan ramping, gemuk, atau atletis, itu tergantung yang kita lihat. Kementerian itu yang paling penting kuat, bisa melaksanakan program dan implementasi program,” katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (12/9/2014).

Ia mencontohkan Malaysia berpenduduk 24 juta orang mempunyai 24 menteri atau satu menteri banding sejuta penduduk. Sehingga kalau Indonesia punya 240 juta menteri maka jumlah menteri ideal di Indonesia 240 menteri.

“Malaysia 24 juta menterinya 24, kita punya 17.000 pulau penduduk 240 juta harusnya menterinya berapa,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya