SOLOPOS.COM - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (JIBI/Solopos/Antara/Andika Wahyu)

Solopos.com, BALI – Reklamasi Teluk Benoa di Bali kembali digoyang penolakan. Sebuah petisi online di laman Change.org sekali lagi dibuat untuk menyuarakan keberatan.

Hal ini kembali jadi polemik usai muncul pernyataan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di media.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Jerinx Superman is Dead (SID) berang dengan postingan berita Metro TV soal reklamasi Teluk Benoa. Dalam berita berjudul Menteri Susi Dukung Reklamasi Teluk Benoa yang juga diposting di Twitter, Jerinx protes.

“Ga ada bagian yg bilang Susi pro reklamasi. Metro bangs*t,” kata musisi yang gencar menolak reklamasi Teluk Benoa ini. Pernyataan Jerinx dikuatkan oleh kicauan komedian standup, Pandji Pragiwaksono dan Ernest Prakasa.

“Judul gak sesuai isi nih!” kata Ernest yang dibalas “iye” oleh Pandji.

Ketiganya memang aktif menentang reklamasi Teluk Benoa sebelum diteken dalam Peraturan Presiden No.51/2014 tentang Reklamasi Teluk Benoa itu.

Di laman petisi Change.org reklamasi Teluk Benoa terus memperoleh penolakan. Terakhir Yayasan Bumi Bali Bagus membuat petisi soal Revitalisasi Teluk Benoa menguatkan penolakan reklamasi di laman yang sama. Petisi ini baru ditandatangani oleh 50 orang.

Seperti dilansir Antara, Kamis (20/11/2014), Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan rencana reklamasi di Teluk Benoa, Kabupaten Badung, Bali, perlu dikaji berbagai disiplin ilmu supaya tidak ada kerugian.

“Rencana reklamasi Teluk Benoa mencapai ratusan hektare itu tidak ada salahnya, sepanjang dilakukan dengan baik dan benar. Namun, jika dilakukan dengan tidak benar, maka akan membawa dampak tidak baik, terutama dari sisi ekonomi,” katanya usai membuka Bali Tuna Conference (BTC) di Kuta, Bali, Kamis.

Menurut Susi, proyek tersebut mesti dipikirkan dengan baik untuk memastikan tatanan lingkungan hidup agar dijaga dengan baik.

“Bila ada pembangunan dengan alternatif lain selain reklamasi, tentu akan sangat baik. Jadi, tentu saya akan mempelajari. Kalau bisa membangun dengan tiang pancang, cakar ayam dan lain sebagainya, seperti membangun jembatan itu akan sangat baik,” ucapnya lagi.

Pihaknya masih memperlajari hasil kajian, dan tidak bisa berpendapat setuju dan tidak soal reklamasi itu.

Susi juga akan melakukan analisis mendalam atas kajian tersebut. “Kita lihat studinya, analisisnya seperti apa, karena pembangunan di teluk, di sebuah delta akan berdampak pada banyak hal,” katanya yang didampingi Wagub Bali Ketut Sudikerta.

“Banyak community development yang tidak teratur akhirnya menjadi tempat buangan sampah. Jadi, reklamasi tanah atau sampah dua-duanya adalah hal yang harus kita benarkan, dan betulkan untuk dianalisis bagaimana yang terbaik melakukannya,”ucapnya.

Dikatakan, reklamasi besar-besaran untuk proyek properti juga mesti mempertimbangkan keuntungan, dan kerugiannya dari aspek lingkungan hidup.

“Sebetulnya bukan untung rugi dalam mengelola lingkungan, karena lingkungan adalah segalanya dan vital bagi kita semua,” tambah Susi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya