SOLOPOS.COM - Tugiyo (Youtube/Indosuporter/ANTV)

Solopos.com, SEMARANG — Bagi penggemar PSIS Semarang pasti sudah tidak asing dengan nama Tugiyo. Pemain sepak bola di era 2000-an itu pernah mendapat julukan sebagai Maradona dari Purwodadi. Lantas, bagaimana kabar terbaru Tugiyo.

General Manager PSIS Semarang, Wahyu ‘Liloek’ Winarto, mengaku Tugiyo sempat bergabung dalam jajaran kepelatihan PSIS Semarang pada tahun 2019 kemarin. Kala itu, Tugiyo ditempatkan sebagai tim seleksi untuk pemain PSIS U-16.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Pada tahun 2019 kemarin dia sempat kami perbantukan untuk menjadi tim seleksi PSIS U-16. Namun setelah itu tidak lagi,” ujar Liloek kepada Solopos.com, Kamis (21/4/2022).

Pada tahun 2019, PSIS yang tampil di Liga 1 memang getol memburu sejumlah legenda guna memoles timnya. Sejumlah pemain yang pernah membawa PSIS pada masa kejayaannya pun didatangkan seperti Tugiyo dan I Komang Putra.

Baca juga: Ingat Tugiyo? Si “Maradona Purwodadi” Pahlawan Kejayaan PSIS Semarang

Bahkan I Komang Putra, yang pernah membela PSIS pada era 1998-2007 pun hingga kini masih tercatat sebagai pelatih kiper di klub berjuluk Mahesa Jenar itu.

Sementara itu, Tugiyo merupakan pemain yang berjasa membawa PSIS Semarang menjuarai Liga Indonesia musim 1998/1999. Gol semata wayangnya ke gawang Persebaya Surabaya pada partai final yang berlangsung di Stadion Klabat, Manado, pada 13 April 1999 silam, mengantarkan PSIS merengkuh gelar juara.

Semasa aktif bermain Tugiyo kerap dijuluki Maradona Purwodadi. Hal itu tak lepas dari postur Tugiyo yang gempal mirip legenda sepak bola dunia asal Argentina, Diego Armando Maradona. Posisi bermainnya pun sama-sama sebagai striker.

Kemampuan Tugiyo dalam mengolah si kulit bundar juga sangat sulit dihentikan lawan. Kemampuan menggiring bola serta kecepatan dan kelenturan tubuhnya disebut-sebut mirip dengan Maradona.

Berkat kemampuannya tersebut, Tugiyo sempat dipanggil memperkuat Timnas Indonesia pada 2000. Namun, di tengah kariernya sedang menanjak, Tugiyo diterpa cedera lutut parah yang tak kunjung sembuh hingga berdampak pada kariernya.

Baca juga: Kick Off Liga 1 2022/2023 Digelar 27 Juli, Ini Reaksi PSIS Semarang

Pada rentang waktu 2003 hingga 2008 alias setelah cedera parah tersebut, Tugiyo sempat memperkuat berbagai klub di Tanah Air, antara lain Persipur Purwodadi, Persik Kendal, Persip Pekalongan, dan Persik Kuningan.

Tugiyo memutuskan pensiun sebagai pemain sepak bola pada 2007 silam. Ia kemudian menekuni profesi sebagai pelatih di akademi sepak bola PFA di Kota Salatiga. Namun, sebelum itu ia dikabarkan sempat sempat menangani beberapa SSB dan tim junior.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya