SOLOPOS.COM - Foto Bus Trans Jogja JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto

Foto Bus Trans Jogja
JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto

JOGJA—Direktur PT Joga Tugu Trans (JTT) Bambang Sugiharto membantah akan menaikkan tarif untuk perbaikan 20 Bus Trans Jogja milik Pemerintah DIY yang dihibahkan ke PT Anindya Mitra Internasional (AMI).

Promosi Yos Sudarso Gugur di Laut Aru, Misi Gagal yang Memicu Ketegangan AU dan AL

Perbaikan itu menurutnya menjadi tanggung jawab sepenuhnya kepada PT AMI yang merupakan Badan Umum Milik Daerah tersebut. “Kami tinggal terima layak operasi saja. Baru ketika bus masuk JTT, kami biayai,” kata dia di sela Musyawarah Daerah XI DPD Organda DIY di Ruang Hotel Rose In Ring Road Selatan, Selasa(9/4).

Ekspedisi Mudik 2024

Sebelumnya PT AMI bersama tim teknis dari PT JTT menghitung kebutuhan dana untuk memperbaiki 20 bus tersebut. Diperoleh angka sebesar Rp600 juta untuk perbaikan menyangkut body bus, mesin pendingin dan kerusakan kecil pada jendela dan pintu.

Untuk mencari harga termurah, Direktur Operasional dan Komersial PT AMI, Pius Izak Dumatubun kepada Harian Jogja mengatakan, PT AMI telah mencari harga pembanding. Dan hasilnya harganya lebih murah.

Pasalnya di bengkel lisensi yang diperoleh PT AMI, AC disarankan untuk tak diganti tidak seperti yang direkomendasikan tim teknis sebelumnya. Tim itu tadinya menyarankan agar lima AC diganti komponennya padahal setiap bus dipatok Rp60 juta.

Hanya saja, lanjutnya, pihaknya kini belum mendapatkan laporan dari perusahaan karoseri yang disurveinya terkait berapa besaran biaya perawatan body. “Nanti dilihat nanti apakah lebih efisien atau tidak,” tuturnya.

Selain persoalan perbaikan, operasionalisasi bus ini terkendala bentuk kerja sama yang belum disepakati. Pius memastikan bentuk kerjasamanya adalah join operation untuk menekan potongan pajak dari pendapatan operasional kendaraan yang diperoleh PT AMI.

Sebagaimana berdasarkan intruksi komisaris PT AMI, kata Pius, dengan bentuk kerjasama JO beban pajak yang ditanggung hanyalah Pajak Penghasilan tanpa harus membayar Pajak Pertambahan Nilai.”Semua klausul bentuk perjanjian sudah dibenahi,” katanya.

Komisaris PT JTT Joni Suni Pramantya mengatakan pengawasan akan lebih diperketat nantinya untuk mencegah cepat rusaknya armada Trans Jogja. “Sebelumnya yang terjadi pada 54 bus Trans Jogja yang turun mesin karena tidak tertibnya check list kendaran,” katanya.

Padahal itu menjadi catatan penting berkala untuk memastikan kapan bus harus masuk bengkel untuk diperbaikan. Saat ini menurutnya kadangkala check list itu masih terlewatkan. “Nanti ini kami benahi perlahan- lahan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya