SOLOPOS.COM - Serena williams dan Steffi Graf dalam sebuah acara di luar pertandingan tenis. Ist/dailymail.co.uk

Kabar petenis asal Amerika, Serene Williams, ini cukup menggembirakan. Dia ingin menghapus trauma dan incar rekor Graf.

Solopos.com, LONDON— Serena Williams mengaku masih sedikit trauma karena menelan hasil buruk di Grand Slam Wimbledon 2014 lalu. Saat itu petenis nomor satu dunia ini kandas di babak ketiga lantaran menyerah di tangan petenis Prancis, Alize Cornet.

Promosi Selamat Datang Kesatria Bengawan Solo, Kembalikan Kedigdayaan Bhineka Solo

Jelang pelaksanaan ajang grand slam ketiga musim ini yang dimulai, Senin (29/6/2015), Serena memilih beristirahat daripada mengikuti turnamen pemanasan.

Sejak gagal di Wimbledon musim lalu, Serena tampil memukau dengan menyabet tiga gelar grand slam, yakni US Open 2014, Australian Open 2015, dan French Open 2015. Ia pun berambisi menciptakan Serena Slam dengan menyapu bersih empat titel grand slam musim ini mengikuti jejak Steffi Graf di musim 1988 silam. Nama Serena tercatat sebagai petenis ketiga dengan gelar grand slam terbanyak, yakni 20, di bawah Margaret Court (24), dan Steffi Graf (22).

“Saya kira begitu menyenangkan bisa mengakhiri hari dengan memiliki 20 gelar di tangan. Saya tak begitu bagus di Wimbledon dalam dua musim terakhir. Maka dari itu, tujuan utama saya adalah bisa bermain lebih baik,” terang Serena, dilansir tennisworldusa.org, Selasa (23/6/2015).

Musim lalu Wimbledon memunculkan Petra Kvitova sebagai kampiun. Selain itu, meski pulang dengan status runner up, kehadiran Eugenie Bouchard di ajang ini kian melejitkan namanya. Kedua petenis mendapat berkah lantaran Serena tumbang sebelum sampai di perempat final.

Sayang, di musim ini Bouchard lebih banyak menelan pil pahit. Ia kalah dalam 10 pertandingan sebelum berangkat ke London. Ia sempat memutuskan berpisah dengan sang pelatih, Nick Saviano lalu lalu menggaet Sam Sumyk. Akan tetapi, kehadiran Sumyk tak banyak membantu yang membikin peringkat Bouchard terlempar dari 10 besar.

“Saat saya pergi ke Wimbledon kenangan saya akan musim lalu memenuhi kepala. Saya berharap ini memberi saya kepercayaan diri sehingga bisa bermain bagus,” kata petenis Kanada ini.

Keberadaan Kvitova juga sebagai juara bertahan juga harus dipertimbangkan. Setelah menjuarai Madrid Masters 2015, penampilan petenis Republik Cheska ini patut diacungi jempol. Karier yang kian cemerlang membawa Kvitova bertengger di peringkat kedua dunia menggusur Maria Sharapova dan Simona Halep. (Farida Trisnaningtyas/JIBI/Solopos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya