SOLOPOS.COM - Raikkonen merasa belum menemukan hubungan bersifat chamistery dengan Ferari. Ist/dok

Solopos.com, MARANELLO — Sejak comeback ke Ferrari musim lalu, Kimi Raikkonen belum juga mampu meraih hasil impresif di balapan Formula One (F1).

Pembalap asal Finlandia itu sangat berharap dapat segera mengakhiri masa suramnya sejak memutuskan meninggalkan Lotus untuk kembali ke Ferrari. Bersama tim yang bermarkas di Maranello, Italia itu, Raikkonen selalu gagal menduduki podium sepanjang musim 2014. Dia bahkan hanya mampu meraih peringkat ke-12 di klasemen akhir F1 musim lalu. Ini menjadi hasil terburuk sepanjang kariernya sejak memulai debut pada 2001 silam.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kendati demikian, pembalap yang menghabiskan musim 2012-2013 bersama Lotus itu menyadari bakal menemukan banyak kendala dalam comeback-nya ke Ferrari setelah empat tahun pergi.

“Tentu, dengan tim baru, saya menyadari akan sulit karena harus menyesuaikan dengan cara kerja tim ini. Jika mobil tidak sesuai dengan setelan Anda, dan saya melihat situasi sama sebelum bergabung dengan Ferrari. Tidak mudah mengubah segalanya saat beberapa hal terkait tidak sesuai dengan Anda,” ujar Raikkonen, seperti dilansir Auto Sport, Minggu (14/12).

“Sepanjang tahun ini, mereka memiliki rencana jelas tentang apa yang harus kami tingkatkan untuk kembali ke posisi yang seharusnya ditempati Ferrari. Saya rasa semua area telah berusaha menciptakan banyak kemajuan,” imbuh pembalap berusia 35 tahun itu.

Raikkonen bakal bekerja sama dengan teknisi balap berbeda untuk menghadapi pertarungan F1 musim depan. Oleh sebab itu, dia yakin mampu meraih hasil lebih baik dalam balapan 2015 mendatang.

“Sayang disayangkan, kami tidak meraih hasil sempurna tahun ini. Segalanya tidak berjalan dengan baik untuk saya, Ferrari, maupun fans. Tapi, ini adalah bagian dari permainan,” ujar dia.

“Ini bukan kali pertamanya saya mendapatkan kesulitan. Anda hanya harus mengambil sisi positif dari kegagalan dan memastikan tidak akan terjadi lagi di masa depan,” sambung juara dunia F1 tahun 2007 itu.
Menurut Raikkonen, kegagalan di musim 2014 terjadi karena Ferrari tak memiliki kecepatan cukup tinggi untuk bersaing dengan pembalap dari tim lain.

Namun, dia tidak terlalu menyesali keputusannya hijrah ke Ferrari meski tak bisa meraih gelar juara. “Saya pernah mengalami musim yang lebih sulit sebelumnya. Jadi, tidak masalah dengan semua ini. Saat Anda tidak bertarung untuk gelar juara, tidak ada yang berbeda. Ini hanya seluruh kesulitan sepanjang waktu,” tutup dia. (Tri Indriawati/JIBI/Solopos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya