SOLOPOS.COM - Patrice Evra (Sky Sports)

Kabar pemain Patrice Evra yang membeberkan perbedaan Liga Italia dengan Liga Inggris.

Solopos.com, TURIN – Bek Juventus, Patrice Evra membeberkan perbedaan bermain di Liga Italia dengan Liga Inggris. Menurut Evra, Liga Inggris seperti bermain tinju, sementara Liga Italia lebih mirip ke permainan catur.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seperti diketahui, Evra juga pernah bermain di Liga Premier Inggris membela Manchester United. Tak tanggung-tanggung, Evra menghabiskan delapan musim bersama Setan Merah. Dia pun sukses membantu MU meraih lima titel Premier League dan tiga gelar Piala Liga Inggris.

Pada musim 2014/2015, dia kemudian pindah ke Juventus. Bersama Juve, Evra sukses merebut titel Liga Italia sekaligus Copa Italia. Pemain berkebangsaan Prancis itu juga membawa Juve lolos ke babak final Liga Champions musim lalu.

“Saya benar-benar menikmati tahun pertama saya dan saya masih menikmatinya. Saya banyak belajar soal sepak bola dan bagaimana menjadi profesional yang lebih baik, meski saya juga masih profesional selama di Manchester,” ujar Evra seperti dikutip Gazzetta dello Sport, Jumat (13/11/2015).

“Premier League seperti dua petinju yang bertarung. Saya jual, kamu beli, tapi yang satu kurang kuat dan mereka akan mulai kelelahan dan Anda akan menang. Sementara di Italia, ini seperti main catur. Anda harus memahami setiap pergerakan sebelum Anda bermain dengan kualitas Anda. Saya benar-benar ingin belajar sampai akhir karier saya, sesuatu yang ingin saya lakukan setiap hari,” imbuh Evra.

Evra menambahkan Liga Italia lebih sulit ketimbang Liga Inggris. Menurutnya, di Italia, tim terbiasa menganalisis video sesi latihan dan tim lawan sebelum bertanding. “Sepak bola Italia begitu berbeda dalam hal itu. Tentu saya akan bilang sepak bola Inggris terbaik karena orang-orang suka datang dan melihat pemain berlari ke mana saja tapi jika Anda bilang itu lebih sulit daripada sepak bola Italia, saya katakan tidak,” lanjut Evra.

“Premier League punya adrenalin tinggi dan gairah dengan fans tapi saya tidak bisa bilang itu yang paling sulit. Orang-orang harus datang ke Italia dan melihat betapa sulitnya bagi kami melawan tim-tim papan bawah karena mereka siap. Mereka tahu pergerakan saya, mereka tahu posisi saya. Luar biasa cara mereka mempelajari pertandingan dan membuat Anda mempersiapkan diri sebelum mulai,” pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya