SOLOPOS.COM - Ilustrasi pelajar SMP. (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, WONOGIRI — Pemerintah Kabupaten Wonogiri akan memberi bantuan kuota Internet kepada siswa SD dan SMP untuk menunjang pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Bantuan itu direncanakan bersumber dari bantuan operasional sekolah (BOS) yang dimiliki masing-masing sekolah. Realisasi program masih menunggu petunjuk teknis atau juknis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atau Kemendikbud.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wonogiri, Sriyanto, menginformasikan Kemendikbud kini sedang menyusun regulasi tentang pemberian kuota Internet bagi siswa yang bersumber dari BOS.

Super Ketat! Peserta SKB CPNS Sukoharjo Diminta Karantina 14 Hari Sebelum Ujian

BOS yang pada kondisi normal untuk membiayai operasional sekolah nonkebutuhan personal akan diubah atau diarahkan untuk membeli kuota Internet. Untuk diketahui, BOS pada kondisi normal digubnakan untuk membiayai tagihan listrik, air bersih, hingga pengadaan alat tulis kantor.

“Regulasi dari pusat kemungkinan pekan depan sudah terbit. Tidak menutup kemungkinan juknis dari Kemendikbud akan mengatur ihwal alokasi kebutuhan kuota Internet setiap siswa per bulan. Kami akan bergerak cepat membuat aturan turunannya agar bisa segera direalisasikan di lapangan,” kata Sriyanto saat dihubungi Solopos.com, Jumat (7/8/2020).

Masuk APBD Perubahan

Dia melanjutkan anggaran realisasi program pemberian kuota Internet bagi siswa akan masuk pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau APBD perubahan. Disdikbud sudah ancang-ancang menyiapkan formulasinya.

Apabila semua sesuai rencana, pemberian kuota Internet bisa direalisasikan untuk memenuhi kebutuhan selama tiga bulan, yakni Oktober hingga Desember 2020 mendatang. “Ini program Kemendikbud, sehingga pelaksanaannya nanti dalam skala nasional,” imbuh Sriyanto.

Dia menilai pemberian kuota Internet untuk siswa akan menjadi jawaban atas keresahan masyarakat selama PJJ berlangsung. Dia menyadari PJJ menambah beban orang tua/wali siswa. Mereka harus menyiapkan dana untuk membeli kuota Internet agar anak bisa mengikuti PJJ secara efektif.

Kekeringan Mulai Melanda, Ratusan Keluarga di Klaten Krisis Air Bersih

Tak sedikit yang kewalahan menghadapi situasi ini karena kebutuhan kuota Internet cukup besar. Hal yang sama dirasakan para guru. Mereka juga harus mengeluarkan biaya lebih untuk membeli kuota Internet atau membayar tagihan Internet.

“Misalnya guru pakai aplikasi Zoom dalam menjalankan PJJ. Aplikasi itu menguras paket Internet. Dampaknya tidak hanya dirasakan orang tua siswa, guru juga merasakan,” ujar Sriyanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya