Solopos.com, BOYOLALI – Jalur pendakian Gunung Merbabu melalui Suwanting dan Wekas Kabupaten Magelang kembali dibuka mulai 9 Oktober 2021. Pembukaan jalur ini masih dibatasi kuota jumlah kunjungan yakni 25 persen dari total kapasitas yang tersedia.
Kabar pembukaan jalur pendakian ini diumumkan melalui akun instagram Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb) @btn_gn_merbabu pada Jumat (8/10/2021). Dalam pengumuman yang diteken oleh Kepala BTNGMb, Junita Parjani, menyebutkan jalur pendakian yang dibuka yakni Pendakian Suwanting dan Wekas dan wisata non pendakian Grenden, Top Selfie, dan Grenjengan Kembar pada 9 Oktober 2021.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Pengunjung yang ingin menikmati kembali wisata Taman Nasional Gunung Merbabu bisa mendaftar secara online melalui laman www.tngunungmerbabu.org pada menu pendaftaran online.
Baca Juga: Ada TWK di Pengisian Perangkat Desa Kabupaten Wonogiri
Selain itu, pengunjung juga wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi sebagai skrining terhadap kondisi pengunjung. Selama beraktivitas di kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu pengunjung wajib mematuhi tata tertib kegiatan wisata dan memperhatikan situasi dan kondisi cuaca.
“Apabila terdapat kondisi yang tidak memungkinkan, maka Balai Taman Nasional Gunung Merbabu akan melakukan peninjauan kembali,” tulis Junita dalam pengumuman yang diterbitkan pada 6 Oktober 2021.
Kasubag Tata Usaha BTNGMb, Johan Setiawan, mengatakan pembukaan kembali jalur pendakian Suwanting dan Wekas menjadi kabar gembira bagi para pendaki. Jalur ini dibuka setelah pembukaan perdana pendakian Gunung Merbabu melalui jalur Thekelan pada 5 Oktober lalu.
Baca Juga: Wisata di Wonogiri Boleh Buka, Anak 12 Tahun ke Bawah Dilarang Masuk
Pendakian ini harus tetap mengikuti protokol kesehatan termasuk adanya pengaturan kapasitas maksimal 25 persen demi memungkinkan dilakukan jaga jarak. Johan menyebutkan kapasitas maksimal 25 persen untuk jalur Suwanting yakni 82 orang, jalur Wekas 74 orang, dan Thekelan 98 orang.
“Untuk jalur Selo kami masih berproses menunggu rekomendasi dari Pemkab Boyolali dan Satgas Covid-19 desa dan kecamatan,” kata Johan, saat ditemui wartawan, Kamis (7/10/2021).