SOLOPOS.COM - Makam Mbah Wargono, tokoh warga Sedulur Sikep atau Samin dimakamkan di dalam rumahnya di Dukuh Kaliyoso, Desa Karangrowo, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Jumat (25/2/2022). (Solopos.com/Antara-Akhmad Nazaruddin Lathif)

Solopos.com, KUDUS — Kabar duka cita datang dari warga Sedulur Sikep atau Samin di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah (Jateng), Tokoh Samin, Wargono, yang merupakan ayah Gunretno meninggal dunia, Jumat (25/2/2022).

Sederet pejabat mulai dari Bupati Blora, Bupati Kudus, hingga Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, pun turut mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya tokoh warga Sedulur Sikep atau Samin tersebut. Mereka ramai-ramai mengirimkan karangan buka ke rumah duka di Dukuh Kaliyoso, Desa Karangrowo, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Sabtu (26/2/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Almarhum Wargono kerap dikunjungi sejumlah pejabat daerah mulai dari bupati hingga gubernur serta sejumlah tokoh lokal untuk dimintai pendapatnya terkait berbagai hal. Sedangkan pemakaman almarhum berlangsung hari ini (26/2) sekitar pukul 10.30 WIB di kediamannya.

Baca juga: Sejarah Saminisme di Pantura: Berawal dari Petani di Randublatung Blora

Gunretno, anak almarhum Wargono mengungkapkan ayahnya meninggal dunia atau warga Sedulur Sikep menyebutnya salin sandangan pada Jumat (25/2) pukul 15.00 WIB. Sedangkan, pemakamannya dilaksanakan Sabtu pagi.

Gunretno mengatakan pemakaman Wargono dilakukan di rumahnya sendiri dan buka tempat pemakaman umum. Hal itu dilakukan sesuai wasiat almarhum yang ingin dimakamkan di pondokan atau di dalam rumah.

Awalnya hal itu tidak mendapatkan restu dari warga sekitar. Namun, setelah dimusyawarahkan dengan berbagai pihak akhirnya diperbolehkan. Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, hingga Bupati Kudus, Hartopo, juga memberikan restu agar Wargono dimakamkan di kediamannya sendiri.

Wargono sendiri memiliki enam anak, antara lain yang pertama Gunretno, kemudian Gunarti, Gunondo, Gunarto, Gunawan, dan Gunartin yang saat ini sudah memiliki tempat tinggal sendiri.

Baca juga: Rumah Samin Surosentiko di Blora Direvitalisasi Oleh Sedulur Sikep

“Pesan almarhum yang selalu saya ingat, yakni terkait peribahasa Jawa, ‘becik ketitik olo ketoro. Mulo ojo podo suloyo sak jeroni kesusahan. Sing madep, sing mantep, sing ngati-ngati’ [baik ditandai, jelek kelihatan. Makanya jangan pada mengeluh di tengah kesusahan. Yang teguh, tabah, dan tetap waspada],” ujar Gunretno, yang dikenal sebagai tokoh Samin yang menolak pembangunan pabrik semen di Pegunungan Kendeng.

Sementara itu, Dosen Institut Agama Islam (IAIN) Kudus, Moh Rosyid, yang juga pengamat budaya menjelaskan Wargono merupakan salah satu tokoh Sedulur Sikep yang disegani dan masih memegang teguh ajaran Samin, baik perilaku dan ucapannya.

“Almarhum juga tidak mencatatkan perkawinan pada administrasi pemerintahan. Sedangkan beberapa kelompok Samin lain sudah membaur dengan dinamika sekarang,” jelasnya.

Ia menilai konsistensi tersebut tergolong langka dan unik karena tidak terpengaruh dinamika zaman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya