SOLOPOS.COM - Pelayat menyalatkan jenazah tokoh agama dan pendiri Ponpes Darussholihin, Tegalsari, Bumi, Laweyan, Solo, KH Abdullah Asy’ari, yang meninggal dunia, Selasa (13/10/2020), (Istimewa)

Solopos.com, SOLO -- Pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren atau Ponpes Darussholihin, Tegalsari, Bumi, Laweyan, Solo, KH Abdullah Asy’ari, meninggal dunia karena sakit di kediamannya, Selasa (13/10/2020) sekitar pukul 09.30 WIB.

Tokoh agama Islam Kota Solo tersebut mengembuskan napas terakhirnya pada usia 72 tahun. Jenazah KH Abdullah Asy’ari dimakamkan di Kompleks Ponpes Ta’mirul Islam di Jl KH Samanhudi No 03 Bumi, Solo, pukul 20.00 WIB.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

SE Wali Kota Solo: Anak 5 Tahun Ke Atas Sudah Boleh Kunjungi Tempat Publik

Keponakan KH Abdullah Asy’ari, HM Al Amin, menuturkan sejumlah tokoh umat Islam Soloraya datang melayat atau takziah sejak Selasa siang. Mereka antara lain Pemimpin Ponpes Al Muayyad, Mangkuyudan, KH Abd Rozaq Shofawi.

Surat lelayu KH Abdullah Asy'ari, pendiri Ponpes Darussholihin, Solo, yang meninggal dunia pada Selasa (13/10/2020). (Istimewa)

Bahkan Rozaq memimpin salat jenazah untuk pendiri Ponpes Darussholihin Solo yang meninggal tersebut secara bergelombang.

Tak Kunjung Putus, Klaster Covid-19 Menara Wijaya Sukoharjo Tambah Lagi 3 Kasus

Ada juga Pimpinan Pondok Pesantren Qoshrul Qur’an Klaten KH Muh Ngalim dan Pengasuh Ponpes Ta’mirul Islam Solo Muhammad Ali Naharussurur.

Perawat Jenazah Warga

Amin mengaku sangat kehilangan sosok Abdullah Asy’ari yang ia nilai sebagai pribadi sabar, tawaduk, istikomah, dan alim. “Almarhum KH Abdullah benar-benar memiliki ilmu yang sangat tinggi dalam urusan agama Islam,” tutur Amin.

Kasus Mertodranan Solo: 8 Tersangka Segera Disidang, Polisi Lanjut Buru 5 Buron

Bahkan selama hidupnya KH Abdullah, lanjut Amin, tidak pernah berselisih atau mempunyai musuh. “Saya menyaksikan beliau sama sekali tidak ada musuh. Beliau sangat rajin silaturahmi dan mempererat persaudaraan,” ujarnya.

Tidak adanya musuh selama hidup hingga meninggal, menurut Amin, karena pendiri Ponpes Darussholihin Solo itu selalu mengedepankan persaudaraan sesama umat.

Petani Sukoharjo Lega Harga Gabah Kering Panen Lebih Tinggi Dari HPP

Abdullah juga aktif menjadi perawat jenazah warga yang meninggal dunia hingga proses pemakaman.

“Ada ratusan bahkan ribuan jenazah warga Laweyan khususnya yang beliu rawat sampai ke pemakaman. Tentu umat Islam Solo khususnya Laweyan sangat kehilangan beliau. Semoga beliau mendapat tempat terbaik,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya