SOLOPOS.COM - Pelatih Arema Cronus Suharno (Antara/Ari Bowo Sucipto)

Kabar duka kali ini datang dari pelatih Arema Cronus yang meninggal dunia di usia 55 tahun.

Solopos.com, JAKARTA — Pelatih klub asal Malang, Jawa Timur, Arema Cronus, Suharno, meninggal di Puskesmas Pakisaji, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu (19/8/2015), sekitar pukul 19.40 WIB malam, dalam usia 55 tahun.

Promosi BRI Sambut Baik Keputusan OJK Hentikan Restrukturisasi Kredit Covid-19

Kabar duka mantan pelatih beberapa tim papan atas Indonesia itu disampaikan langsung oleh CEO Arema, Iwan Budianto kepada wartawan melalui pesan singkat.

Innalillahi wainna ilaihi rojiun, telah berpulang ke Rahmatullah, pelatih tercinta kita, Suharno, malam ini di Puskesmas Pakisaji. Mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila ada tutur kata atau pun perbuatan yang salah. Wassalam,” tulis Iwan dalam pesan singkatnya ke sejumlah wartawan, sebagaimana dilansir Kantor Berita Antara, Rabu malam.

Sementara itu, menurut Media Officer Arema Cronus, Sudarmadji, meninggalnya Suharno diketahui secara mendadak setelah mantan pelatih Persegres Gresik United itu pulang melatih tim berjuluk Singo Edan di Stadion Kanjuruhan.

Sudarmadji menjelaskan awalnya saat Suharno merasa sakit, pelatih Arema Cronus tersebut dibawa ke Puskesmas Pakisaji untuk mendapatkan perawatan medis dengan diberikan bantuan oksigen.

Namun, upaya itu tidak berhasil dan pada pukul 19.40 WIB pelatih yang dikenal dekat dengan suporter Arema atau biasa disebut dengan Aremania itu mengembuskan nafas terakhir. Suharno dimakamkan di kampung halamannya yakni Desa Mandesan, Kecamatan Selopuro, Blitar, Jatim.

Selama melatih beberapa tim di Indonesia, Suharno dikenal cukup ramah dan terbuka bila berjumpa atau diminta konfimasi wartawan terkait dengan strategi yang akan diterapkan dalam pertandingan.

Selain itu, gaya melatih dan berpakain Suharno juga terlihat tidak terlalu formal, sehingga membuat kedekatan dengan pemain dan anggota tim lainnya merasa seperti keluarga, karena seperti tidak ada jarak.

Meninggalnya mantan pemain Perkesa 78 dan Niac Mitra di era Galatama itu menjadi pekerjaan rumah bagi manajemen Arema, sebab tim kebanggaan warga Malang itu sedang mengikuti Piala Presiden 2015, serta menjadi tuan rumah Grup B bersama Sriwijaya FC, Persela Lamongan, dan PSGC Ciamis.

Selain pemain dan manajemen klub yang mengantar jasad Suharno ke peristirahatannya terakhir, ada kabar suporter Aremania juga ada yang berangkat ke Blitar. Kehadiran pemain dalam pemakaman Suharno diutarakan Asisten Pelatih Joko Susilo.

Karena masih dalam suasana duka, latihan Arema rencananya akan diliburkan untuk sementara waktu. Saat latihan terakhir di Stadion Kanjuruhan, Rabu (19/8/2015) Suharno mengatakan senang karena komposisi tim komplet setelah sebelumnya banyak pemain yang absen.

“Almarhum mengatakan senang karena semua pemain sudah mengikuti latihan. Sebelumnya memang masih banyak pemain yang izin,” kenang Joko sebagaimana dilansir Okezone, Rabu malam.

Sebelum menangani Arema, almarhum Suharno pernah melatih sejumlah klub yakni Gelora Dewata (1990-1996), Arema Malang (1996-1997), Persikab Kabupaten Bandung (1997-1999), Persema Malang (1999-2000), PSS Sleman (2001), Deltras Sidoarjo (2002-2003), PKT Bontang (2005-2006), Persis Solo (2007-2008), Persiwa Wamena (2009-2010), Arema Indonesia (2011-2012), Gresik United (2012-2013), Persibo Bojonegoro (2013), serta menjadi asisten pelatih Timnas Indonesia dan mengawali karier kepelatihan sebagai asisten di Niac Mitra (1988-1990).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya