SOLOPOS.COM - Bupati Sleman periode 1985-1990, Samirin (dok.humas)

Solopos.com, SLEMAN — Bupati Sleman periode 1985-1990, Samirin, meninggal dunia pada Sabtu (21/8/2021) di usia 82 tahun. Almarhum dikenal sebagai pimpinan yang memiliki dedikasi dan semangat tinggi dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan dan kemasyarakatan.

Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, mengatakan selama menjalankan tugas kepala daerah, almarhum Samirin menjadi teladan bagi bawahannya. “Almarhum juga sosok pekerja keras, disiplin, ulet dan mempunyai tanggung jawab serta pengabdian yang tinggi,” kata Kustini saat memberikan sambutan pelepasan jenazah almarhum.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Di masa kepemimpinan Samirin, lanjut Kustini, sejumlah pembangunan berhasil dilaksanakan, antara lain kampus seperti IAIN, UII, UPN, dan Instiper di Kecamatan Depok.

Baca Juga: Sering Makan Korban, Inilah Kisah di Balik Misteri Waduk Sermo

Selain itu, di masa almarhum menjabat bupati ada juga pembangunan tiga pasar induk. Mulai Pasar Prambanan, Pasar Tempel, dan Pasar Gamping. Bupati Samirin juga termasuk yang merintis pembangunan Ringroad Utara, pembangunan dua terminal yang sampai saat ini beroperasi yakni Terminal Jombor dan Condongcatur.

“Di masa kepemimpinannya juga dilakukan pembangunan Masjid Agung Sleman. Beliau juga menjadi perintis kegiatan KKN berkelanjutan di wilayah Sleman untuk perguruan tinggi se-DIY,” tandas Kustini.

Atas berbagai raihan prestasi dan pengabdian yang selama ini dilakukan, Kustini mengajak masyarakat untuk ikut mendoakan agar almarhum berpulang dalam keadaan husnul khotimah.

“Kita doakan semoga segala amal ibadah almarhum diterima. Segala salah, khilaf dan dosanya diampuni serta ditempatkan di tempat yang sebaik-baiknya di sisi Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa,” tuturnya.

Baca Juga: Tragis, Juru Parkir Meninggal Setelah Terjatuh Injak Sandal Sendiri

Sakit Jantung

Meskipun terasa sangat berat, Kustini berharap keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan iman dalam menghadapi cobaan. Almarhum dikaruniai enam putra di mana salah satunya telah meninggal dunia.

“Harus disadari kehidupan ini tidak akan kekal dan kita semua juga akan mengalami peristiwa kematian seperti yang terjadi pada diri almarhum,” harap Kustini.

Kabar wafatnya mantan bupati Sleman, Samirin bin Kartowijoyo, ini beredar di sejumlah aplikasi WhatsApp. Ayahanda dari Ekonom Wijayanto Samirin ini meninggal dunia pada Sabtu pukul 02.38 WIB, di RSUP Dr Sardjito dikarenakan sakit jantung.

Jenazah akan dimakamkan pada Sabtu pukul 15.00. Sehubungan kondisi pandemi, keluarga tidak mengadakan upacara baik di kediaman maupun di pemakaman. Almarhum akan dimakamkan di Bugel Bayat Krakitan Klaten pada pukul 15.00 WIB. Berangkat dari Rumah Duka Ngentak Janti Caturtunggal Depok Sleman pukul 13.00 WIB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya