SOLOPOS.COM - Anggota Satpol-PP Kabupaten Kulonprogo saat mengikuti upacara kepergian mantan Bupati Kulonprogo Toyo Santoso Dipo sebelum dikebumikan pada Minggu (1/8/2021). (Hafit Yudi Suprobo/Harian Jogja)

Solopos.com, KULONPROGO--Mantan Bupati Kulonprogo, DIY,  Toyo Santoso Dipo tutup usia ada Sabtu (31/7/2021) sekitar pukul 17.51 WIB di Rumah Sakit Bethesda.

Bupati Kulonprogo periode 2001 sampai dengan 2011 tersebut meninggalkan satu istri, lima anak serta empat cucu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kabar meninggalnya mantan Bupati Kulonprogo itu dibenarkan oleh Wakil Bupati Kulonprogo Fajar Gegana yang juga masih mempunyai hubungan kekerabatan dengan almarhum Toyo Santoso Dipo. Toyo Santoso Dipo wafat di usia 77 tahun.

“Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, berita duka, telah meninggal dunia, Bapak H Toyo Santoso Dipo, Bupati Kulonprogo 2001-2011. Semoga almarhum khusnul khotimah. Beliau meninggal sakit sepuh,” kata Fajar Gegana pada Sabtu (31/7/2021).

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Dulu 1.400, Kini Lion Air Group Hanya Operasikan 140 Penerbangan per Hari

Fajar mengungkapkan jika almarhum Toyo Santoso Dipo sebelum meninggal dunia memang sudah sekitar dua bulan menjalani perawatan medis di rumah sakit. Diungkapkan Fajar, sosok Toyo merupakan motivator yang menginspirasi hingga saat ini.

“Banyak murid dan pengikut beliau yang berhasil menjadi pemimpin. Sehingga jasa almarhum semasa hidupnya sangat luar biasa. Beliau juga merupakan maestro bagi para politisi Kulonprogo. Saya juga masih punya hubungan famili. Kami para politisi banyak belajar dari beliau,” ujar Fajar.

Almarhum Toyo Santoso Dipo merupakan bupati yang lahir dari sistem demokrasi setelah masa reformasi. Toyo Santoso Dipo menjabat selama kurun waktu sepuluh tahun. Visi misinya yang masih lekat di telinga warga Kulonprogo yakni Tirto Margo Saras. “Jasa-jasa beliau dalam pembangunan di Kulonprogo juga sangat luar biasa,” kata Fajar.

Baca Juga: Jembatan Merah, Berdiri Megah Setelah Terjangan Badai Cempaka

Dekat Wong Cilik

Anggota DPRD Kulonprogo dari fraksi PDI-Perjuangan Aris Syarifuddin mengatakan almarhum Toyo masuk rumah sakit pada saat bulan puasa beberapa waktu lalu. Topo diketahui sempat sesak napas dan akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Bethesda.

Di mata Aris, Toyo Santoso Dipo merupakan politikus yang tangguh. Jam terbang di dunia politik yang sudah tinggi akhirnya membuat sosok Toyo dikenal sebagai pemimpin yang menjadi tolak ukur dari politisi PDI-Perjuangan yang ada di Kulonprogo.

“Beliau merupakan pemimpin yang baik dan sangat merakyat serta cukup dikenal dan dekat dengan wong cilik atau kaum marhaen. Kader-kader PDI Perjuangan Kulonprogo merasa kehilangan atas kepergiannya,” ujar Aris.

Baca Juga: BSI Muda Galakkan Sedekah 3 In 1, Sekali Bantu Untuk UMKM, Isoman, dan Ojol

Sementara itu, Bupati Kulonprogo Sutedjo mengatakan segenap jajaran pemerintah kabupaten Kulonprogo merasakan kehilangan yang mendalam atas kepergian sang mantan Bupati.

“Almarhum Toyo Santoso Dipo ketika masih menjabat sukses menanamkan nilai-nilai ekonomi kerakyatan dengan jargonnya Tirto Margo Saras,” kata Sutedjo pada Minggu (1/8/2021).

Almarhum sendiri rencananya disemayamkan pada Minggu (1/8/2021) di makam Ky Anthong yang berlokasi di Pedukuhan Turip, Kalurahan Ngestiharjo, Kecamatan Wates, Kulonprogo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya