SOLOPOS.COM - Proses pemakaman Kades Jambeyan, Slamet Prabowo. (Youtube/Jambeyan dan sekitarnya)

Solopos.com, SRAGEN — Setelah kabar duka dari legislator DPRD Sragen, kabar yang sama juga datang dari Desa Jambeyan, Kecamatan Sambirejo, Sragen.

Kepala Desa Jambeyan, Slamet Prabowo, 72, meninggal dunia saat tidur di rumahnya pada Rabu (18/5/2022) menjelang Magrib. Kepergiaan pria yang akrab disapa Mbah Lurah itu membuat warga terkejut dan merasa kehilangan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Camat Sambirejo, Didik Purwanto, mengaku terkejut dengan berita duka itu. Pasalnya, pada pagi harinya, Slamet masuk kantor seperti biasa. Di kantor ia berbincang dengan perangkat desa, tak ada yang aneh.

Bahkan dalam lomba peraturan baris-berbaris (PBB) di GOR Diponegoro, Sragen, pada Selasa (17/5/2022), Slamet menjadi salah satu peserta yang paling enerjik meski usianya sudah kepala tujuh.

“Kemudian pada Rabu lalu dari cerita perangkat Desa Jambeyan, Mbah Lurah ini masuk kantor seperti biasa. Seharian bercerita dengan para perangkat. Kemudian siang harinya pamit pulang. Setiba di rumah sempat salat berjamaah dan meminta makan dengan sayur bayam. Makannya juga lahap karena sayur kesukaannya. Setelah itu mandi dan Salat Asar,” jelas Didik kepada Solopos.com, Kamis (19/5/2022).

Baca Juga: Innalillahi, Anggota DPRD Sragen dari PDIP Sukamto Meninggal Dunia

Setelah Asar, istri Slamet pergi ikut senam lanjut usia (lansia). Saat ditinggal istrinya itu, kata Didik, Mbah Lurah istirahat tidur di kamar.

“Saat Bu Lurah pulang kemudian membangunkan Mbah Lurah. Ternyata saat dibangunkan itu tidak bangun-bangun dan setelah diperiksa ternyata sudah meninggal dunia. Jadi tidak ada peristiwa apa pun. Mbah Lurah itu tidak pernah sambat sakit atau apa. Jadi sehat-sehat saja dan tidak pernah mengeluh. Kerokan saja tidak mau. Tidak ada firasat apa pun. Saya kehilangan betul,” ujar Didik.

Slamet dimakamkan di permakaman umum Dukuh Gamping, Jembayen, pada Kamis pukul 10.00 WIB. Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, sempat hadir ke rumah duka pada tadi pagi sekitar pukul 07.30 WIB. Mbah Lurah meninggalkan empat putra dan delapan cucu.

“Setelah kepergian Mbah Lurah, segera akan diterbitkan surat pemberhentian dengan hormat. Selanjutnya, kami akan mengajukan penjabat Kades sesuai regulasi ke Pemkab Sragen. Tahun ini merupakan periode kedua yang akan berakhir pada Desember 2023 mendatang,” jelasnya.

Baca Juga: Lomba PBB AntarKades Sragen Digelar, Juri: Ada yang Mbagongi

Salah satu warga Jambeyan, Sugiyono, juga mengaku kaget atas meninggalnya Mbah Lurah yang selama ini diketahui sehat-sehat saja. “Saya lewat depan rumah beliau pada pukul 15.00 WIB juga belum ada apa-apa. Sekitar pukul 18.00 WIB baru dapat kabar meninggal,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya