Kabar duka dari Pura Mangkunegaran Solo. Gusti Nurul berpulang.
Solopos.com, SOLO — Gusti Raden Ayu (GRAy) Siti Nurul Kamaril Ngarasati Kusumawardhani atau biasa disapa Gusti Nurul putri Mangkunegoro VII, berpulang, dalam usia 94 tahun, Selasa (10/11/2015) pukul 08.20 WIB di Bandung. Gusti Nurul meninggalkan tujuh orang anak dan 14 cucu dan satu cicit.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Informasi yang dihimpun Solopos.com, semasa hidupnya, Gusti Nurul dikenal dengan kecantikan dan kecerdasannya. Dia dikenal sebagai bunga atau kembang Pura Mangkunegaran. Bahkan pada masa pemerintahan kolonial Belanda Gusti Nurul mendapat julukan dari Ratu Wilhelmina Belanda De Bloem van Mangkunegaran karena kecantikan, kecerdasan dan ketegasan sikapnya.
Putri KGPA Ario Mangkunegoro VII ini dikenal putri tercantik. Dia pintar, cerdas, suka berkuda, jago main tenis dan piawai membuat puisi. Kecantikan dan kecerdasannya in membuat Soekarno (Bung Karno) jatuh hati, kabarnya Bung Karno pernah melamarnya namun ditolak. Tak beda jauh dengan Sutan Sjahrir juga dikabarkan pernah jatuh cinta dengan Nurul.
Nurul akhirnya lebih memilih menikah dengan seorang tentara berpangkat kolonel, Raden Mas Sujosularso. Rencananya, jenazah Gusti Nurul akan dibawa ke Solo, Rabu (11/11/2015). Jenazahkan akan dimakamkan di Astana Giri Layu, Matesih Karanganyar. Jenazah akan disemayamkan di Pura Mangkunegaran.
Gusti Nurul yang lahir di Mangkunegaran 17 September 1921 ini juga dikenal sebagai perintis radio pertama di Indonesia yakni Solosche Radio vereeniging. Pada tahun 1937 Nurul mendapat undangan menari di pernikahan Putri Juliana di Belanda. Iriangan alunan gamelan untuk menari dimainkan dari Pura Mangkunegaran dan dipancarkan secara langsung ke Belanda melalui radio itu.
Radio rintisan Nurul itu kemdian belakangan menjadi Radio Republik Indonesia (RRI).