SOLOPOS.COM - Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono (kedua dari kiri), mengusung peti mantan Menteri Pekerjaan Umum, Soenarno, di Jl. Bhayangkara, Solo, Selasa (6/3/2018). (Nicolous Irawan/JIBI/Solopos)

Kabar duka, eks Menteri PU Soenarno disemayamkan di rumah duka di Solo kemudian dimakamkan di Sukoharjo

Solopos.com, SOLO — Mantan Menteri Pekerjaan Umum (Menteri PU) era Presiden Megawati Sukarnoputri, Soenarno, tutup usia pada usia 75 tahun, Selasa (6/3/2018). Lelaki asal Solo tersebut kemudian dimakamkan satu liang lahat dengan istrinya yang lebih dulu menghadap Sang Maha Kuasa beberapa tahun lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Informasi yang dihimpun , Soenarno meninggal di RS MMC Jakarta pada Selasa sekitar pukul 00.45 WIB. Sebelum meninggal dunia, kondisi kesehatan Soenarno memburuk karena terjadi masalah kesehatan pada paru-parunya.

Jenazah almarhum dibawa ke Solo menggunakan pesawat terbang hari ini juga. Lelaki yang dikenal dalam kepakarannya di bidang konstruksi dalam air tersebut sempat disemayamkan di rumah duka di Jl. Bhayangkara No. 11, Solo.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (MenPUPR) Basuki Hadimuljono beserta jajaran di KemenPUPR hadir di rumah duka. Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo dan Wakil Wali Kota Solo, Achmad Purnomo juga hadir di sana. Para kolega dan tetangga juga hadir memberikan penghormatan terakhir sebelum jenazah dimakamkan.

Puluhan karangan bunga berjajar di sekitar kediaman almarhum. Setelah melalui prosesi upacara brobosan, jenazah dimasukkan ke dalam mobil untuk dibawa ke Pamijen Keluarga Astana Banaran di Dusun Talang, Desa Banaran, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo. Tangis haru menyelimuti para tamu yang hadir.

Keponakan Soenarno sekaligus tangan kanan sang mantan menteri, Arif Susilasto, mengatakan Soenarno didiagnosa oleh dokter menderita
infeksi paru-paru. Infeksi itu menurutnya datang mendadak. Soenarno dirawat di RS MMC Kuningan sejak Kamis (1/3/2018).

“Sebelumnya Bapak [Soenarno] kena stroke tahun 2004. Saat itu berobat di Singapura. Di Indonesia juga pernah ditangani dokter kepresidenan,” kata lelaki yang sehari-hari mengurusi Soenarno tersebut saat ditemui wartawan, Selasa.

Ia menjelaskan setelah menyelesaikan amanah sebagai menteri, Soenarno masih sibuk menjadi komisaris di PT. Hutama Karya, PT Abhi Praya, dan dosen Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

Ia menilai Soenarno adalah sosok sederhana, bijaksana, tetapi berwibawa. Arif menilai sang paman cenderung terlihat pendiam dan tak
suka publikasi. “Sehari-hari Bapak di Jakarta,” katanya.

Kesederhanaan Soenarno juga terlihat saat memberi wasiat agar dimakamkan bersama sang istri, Soepanti Projodiwiryo. Wasiat itu
disampaikan ke Arif setelah Soepanti meninggal dunia.

“Sebenarnya tanggal 17 Maret itu tepat dua tahun ibu meninggal,” kata dia.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengatakan langsung datang dari Jakarta untuk mengantarkan jenazah di peristirahatan terakhir. Basuki menyebut Soenarno adalah Menteri PU yang harus dihormati.

“Saya ingin mikul duwur mendhem jero. Beliau ini bapak saya,” kata dia saat berbincang dengan , Selasa.

Basuki menilai Soenarno adalah sosok lelaki yang konsisten dan disiplin. Selain itu, Soenarno dikenal sebagai pegawai yang sangat
loyal kepada KemenPU. “Saya sudah mengenal beliau sejak 1980,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya