SOLOPOS.COM - Johan Cruyff (Mirror.co.uk)

Kabar duka datang, Johan Cruyff meninggal dunia.

Solopos.com, BARCELONA – Legenda sepak bola Belanda, Johan Cruyff, meninggal dunia di Barcelona, Kamis (24/3/2016). Kematian Cruyff menjadi kabar duka bagi dunia sepak bola karena Cruyff dikenal sebagai seorang legenda dengan kemahirannya mengolah si kulit bundar.

Promosi Championship Series, Format Aneh di Liga 1 2023/2024

Sebagaimana dirangkum Solopos.com dari berbagai sumber, Cruyff mengawali kariernya bersama Ajax Amsterdam. Bahkan Ajax adalah klub masa kecil Cruyff dan sudah membela klub tersebut sejak usia 10 tahun. Ia kemudian melakoni laga debut di tim senior saat usia 17 tahun.

Cruyff menandai debut-nya bersama Ajax dengan satu gol saat Ajax dikalahkan Grinongen 1-3. Di musim itu, Ajax aggal bersinar dan hanya menempati klasemen ke-13 Liga Belanda. Tapi semusim kemudian, Cruyff unjuk gigi.

Dia mampu mencetak 25 gol dalam 23 penampilan bersama Ajax hingga membawa tim tersebut juara. Ajax kembali mendapat juara di musim berikutnya dengan Cruyff mencetak 33 gol dalam semusim dan menjadi top skorer. Ajax pun kembali mempertahankan juara Liga Belanda di musim berikutnya.

Cruyff juga sempat membawa Ajax lolos ke partai final European Cup (nama lama Liga Champions) untuk kali pertama, tapi mereka dikalahkan AC Milan. Baru di musim 1970/1971, Cruyff berhasil meraih gelar Liga Champions bersama Ajax dan kemudian menambah dua trofi serupa di tahun-tahun berikutnya. Total, Cruyff telah tampil sebanyak 240 kali bersama Ajax di liga domestik dan mencetak 190 gol.

Pada 1973, Cruyff memutuskan untuk pindah ke Barcelona. Kepindahan Cruyff itu disambut baik oleh suporter Blaugrana karena saat itu rival abadi mereka, Real Madrid, juga menginginkan Cruyff. Dia langsung mempersembahkan gelar Liga Spanyol untuk Barca di musim pertamanya. Namun itu adalah satu-satunya gelar liga yang diberikan Cruyff kepada Barca dari lima tahun pengabdiannya.

 

Total Cruyff telah tampil 143 kali bersama Barca di liga domestik dan mencetak 48 gol. Selain Liga spanyol, Cruyff juga sempat mempersembahkan Piala Spanyol. Setelah itu karier Cruyff mulai menurun sebagai pemain. Setelah dari Barca, Cruyff tercatat bermain untuk Los Angeles Aztecs (1979-1980), Washington Diplomats (1980-1981), Levante (1981), Ajax Amsterdam (1981-1983), dan Feynord (1983-1984).

Di level Timnas, Cruyff total 48 kali berseragam Oranye Belanda sejak 1966-1977. Dia mencetak 33 gol dari total penampilannya itu. Cruyff membawa Belanda melaju ke final Piala Dunia 1974, tapi di partai puncak itu mereka kalah dari Jerman Barat dengan skor 2-1. Dia juga mengantar Belanda menjadi juara ketiga Piala Eropa 1976.

Cruyff dikenal dengan permainan atraktif sehingga peragaan Total Football melekat pada dirinya. Serangkaian gelar individu berhasil diraihnya selama berkarier sebagai pesepak bola profesional. Dia tiga kali merebut trofi ballon d’Or (1971, 1973, dan 1974).

Setelah pensiun, Cruyff kemudian menjadi pelatih. Dia tercatat melatih Ajax Amsterdam (1985-1988), Barcelona (1988-1996), dan Katalonia (2009-2013). Cruyff terbilang cukup sukses saat menangani Barca. Dia mempersembahkan empat titel La Liga dan Piala Eropa 1991/1992 untuk Blaugrana. Cruyff juga pernah merengkuh gelar pelatih terbaik dunia saat menangani Barca pada 1991 dan 1992.

Cruyff juga merupakan sosok yang mencetuskan La Masia, yang kini kondang sebagai akademi milik Barcelona. Dari La Masia itulah kemudian lahir pemain-pemain yang di kemudian hari menjadi sosok penting bagi Barca dan juga timnas Spanyol saat ini. Lionel Messi, Andres Iniesta, Cecs Fabregas, dan Xavi Hernandez merupakan produk asli La Masia yang kini menjadi pemain tenar. Selamat jalan Cruyff!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya