SOLOPOS.COM - Para pelayat hadir di Sasana Mulya Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat mengantarkan almarhumah G.K.R. Koes Triniyah sebelum dikebumikan, Rabu (20/9/2017). (Ivan Andimuhtarom/JIBI/Solopos)

Kabar duka datang dari Keraton Solo.

Solopos.com, SOLO — Salah satu adik Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan (SIKS) Paku Buwana (PB) XIII, G.K.R. Koes Triniyah, meninggal dunia di Rumah Sakit (RS) Gandaria, Jakarta, Selasa (19/9/2017) malam.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Jenazah almarhumah dimakamkan di Pasarean Ageng Ki Ageng Henis, Laweyan, Pajang, Solo, Rabu (20/9/2017) siang. G.K.R. Koes Triniyah meninggalkan suami K.P.H. Suryaningrat, tiga anak, dan dua orang cucu.

Informasi yang dihimpun, G.K.R. Koes Triniyah yang akrab disapa Gusti Ninil adalah putri SIKS PB XII dari istri keenam, K.R.Ay. Pudjaningrum. Perempuan yang tinggal di Jakarta tersebut meninggal dunia dalam usia 56 tahun.

Sebelum diberangkatkan ke tempat peristirahatan terakhir, jenazah disemayamkan di Sasana Mulya Keraton Surakarta Hadiningrat. Berdasarkan pantauan, para pelayat datang ke Sasana Mulya. Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, juga hadir untuk memberi penghormatan terakhir.

Ucapan bela sungkawa dalam bentuk karangan bunga terlihat di depan gedung tersebut. Di antaranya berasal dari Sri Paduka
Mangkunagoro, Trah Probodiningrat, alumnus SMP Ursulin Angkatan 1977, dan alumnus SMP Kanisius 1979.

Salah satu adik Sinuhun PB XIII, K.G.P.H Suryo Wicaksono, mengungkapkan Gusti Triniyah memang sudah dirawat di RS Gandaria sejak
dua bulan lalu. Menurutnya, Triniyah menderita komplikasi.

“Jadi awalnya ada luka, lalu infeksi dan ada bakteri serta lainnya. Paru-parunya juga terserang,” ujarnya, Rabu siang.

Ia mengatakan Gusti Ninil memang sudah agak lama tinggal di Jakarta. Walaupun memang saat masih muda tinggal di Solo.

Sementara itu, K.G.P.H. Puger, mengatakan kali terakhir bertemu dengan Ninil pada Sura tahun lalu. “Ninil itu kalau ada upacara adat biasanya ke Solo walaupun tinggalnya di Jakarta,” ujarnya saat ditemui wartawan di Sasana Mulya, Rabu.

Ia mengatakan mendapat kabar kondisi Ninil sudah kritis pada Senin (18/9/2017). Ia khawatir Ninil tak bertahan hingga Sura. “Ah tenan, Sura [meninggal]. Biasanya Sura dia datang,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya