SOLOPOS.COM - Pemakaman jenazah korban Covid-19. (Reuters)

Solopos.com, SOLO -- Perkembangan situasi pandemi Covid-19 Kota Solo pada Rabu (11/11/2020) memburuk dengan adanya tujuh pasien positif yang meninggal dunia dalam sehari.

Jumlah itu menambah kumulatif kasus meninggal menjadi 67 orang dari total 1.475 kasus konfirmasi positif. Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani, mengatakan tambahan jumlah kasus konfirmasi positif pada Rabu mencapai 40 orang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kumulatif kasus 1.475 itu perinciannya, 990 sembuh/selesai karantina mandiri, 337 isolasi mandiri, 81 perawatan, dan 67 meninggal dunia,” katanya kepada Solopos.com yang menghubunginya, Rabu malam.

13 Pasien Suspek Naik Jadi Positif Dalam Sehari, Satgas Covid-19 Solo Khawatir

Tujuh pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia mayoritas berumur 50 tahun ke atas. Penjabarannya, dari Kelurahan Mojosongo ada dua orang, kemudian menyebar masing-masing satu orang dari Banyuanyar, Pasar Kliwon, Purwosari, Penumping, dan Mojo.

Ahyani mengaku khawatir dengan banyaknya kasus kematian dalam sehari tersebut. Total kasus positif Covid-19 yang meninggal dunia mencapai 10 orang dalam dua hari terakhir.

Seluruh kasus kematian dari pasien suspek yang naik kelas jadi kasus konfirmasi. Mereka bergejala, kemudian menjalani perawatan, dan ternyata positif Covid-19. Setelah itu mereka mengalami perburukan.

11 Guru Positif Covid-19, SMAN 1 Polokarto Sukoharjo Tutup Sementara

Ada pula yang hasil uji swabnya keluar setelah pasien positif Covid-19 bersangkutan meninggal dunia. Sementara tambahan kasus pada Rabu yang berjumlah 40 orang, perinciannya tujuh pasien suspek yang naik kelas, 11 hasil uji swab mandiri, 18 dari tracing kontak 13 kasus.

Uji Swab Mandiri

Banyaknya tambahan dari uji swab mandiri karena adanya syarat uji swab bagi mereka yang hendak bepergian. “Tambahan selain dari pasien suspek, umumnya asimtomatik sehingga mereka menjalani karantina mandiri. Sudah ada beberapa kelurahan yang meminta bantuan suplai sembako. Selain kelurahan, nanti Jogo Tonggo yang aktif,” ucap Ahyani.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan tambahan 40 kasus baru itu menyebar rata pada sejumlah kelurahan. Perinciannya masing-masing seorang dari Banyuanyar, Penumping, Pajang, Purwodiningratan, Sumber, Jayengan, Gilingan, Purwosari, Kadipiro, Serengan, dan Karangasem.

Tim Bajo Sebut Ada Yang Aneh Pada Gibran Saat Debat I Pilkada Solo 2020, Apa Itu?

Kemudian, masing-masing dua orang dari Nusukan, Banjarsari, dan Tipes. Masing-masing tiga orang dari Panularan, Pasar Kliwon, dan Sangkrah. Berikutnya, empat orang dari Jajar dan Jebres serta lima orang dari Mojosongo.

Sedangkan catatan pasien suspek menyentuh 1.337 orang, dengan perincian 44 rawat inap, delapan isolasi mandiri, 1.212 sembuh, dan 73 meninggal dunia. “Catatan lainnya, ada tujuh kasus probable meninggal dunia,” ucap Ning, sapaan akrabnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya