SOLOPOS.COM - Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, di Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Kamis (25/2/2021). (Solopos/M. Aris Munandar)

Solopos.com, WONOGIRI — Kabupaten Wonogiri untuk saat ini dapat terhindar dari outbreak kasus Covid-19. Sebaliknya, penambahan kasus terkonfirmasi positif harian kecil sehingga okupansi ruang isolasi rendah.

Ketua Satuan Tugas atau Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Wonogiri yang juga Bupati, Joko Sutopo, saat ditemui wartawan di kawasan kota Wonogiri, Selasa (2/3/2021), bersyukur penambahan kasus terkonfirmasi positif pada Februari dan awal Maret ini kecil. Alhasil, okupansi ruang isolasi di 10 rumah sakit rendah. Pada kondisi itu tempat tidur isolasi yang kosong lebih banyak dari pada yang terisi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: Kemrotok Lur! Tawangmangu Diguyur Hujan Es Sebiji Kacang

“Saat ini tidak terjadi outbreak. Tapi kami tidak ingin lengah. Penyadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan penularan Covid-19 melalui PPKM [pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat] berskala mikro terus dilaksanakan,” kata lelaki yang akrab disapa Jekek itu.

Outbreak adalah peningkatan kasus penyakit tertentu secara mendadak yang melebihi ekspektasi normal. Sebelumnya, Satgas mengantisipasi outbreak dengan menambah kapasitas ruang isolasi di RSUD Soediran Mangun Sumarso dan rumah sakit rujukan lain. Bahkan, Pemerintah Kabupaten pernah menyiapkan Gedung PGRI Wonogiri untuk menampung pasien Covid-19 jika terjadi outbreak.

Seiring berjalannya waktu Pemerintah Kabupaten juga menyiapkan ruang isolasi terpadu di RSU Muhammadiyah Wonogiri. Kemudian Bupati memerintahkan seluruh rumah sakit swasta turut membuka ruang isolasi pasien Covid-19. Saat ini rumah sakit yang menyediakan ruang isolasi ada 10 rumah sakit.

Penambahan Kasus

Informasi yang dihimpun Solopos.com, penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 sejak Februari lalu kecil dibanding Desember 2020 hingga Januari 2021 lalu. Awal Januari penambahan kasus terkonfirmasi mencapai 95 kasus dalam sehari. Lalu pada pertengahan Januari tambah 207 kasus dalam sehari.

Pada Februari pernah tambah 15, 37, tujuh, dan dua kasus dalam sehari. Bahkan, pernah juga hanya tambah satu kasus sehari. Pada Senin (1/3/2021) kasus terkonfirmasi positif tambah 10 kasus.

Secara akumulasi, hingga hari yang sama warga terkonfirmasi positif Covid-19 tercatat 3.149 orang. Sebanyak 54 di antaranya merupakan kasus aktif yang terdiri atas 35 orang dirawat di rumah sakit dan 19 menjalani isolasi mandiri. Sebanyak 2.958 orang sudah sembuh dan 137 orang meninggal dunia.

Baca Juga: Ini 8 Program Unggulan Wali Kota Solo Gibran, Ada Disneyland?

Sementara itu, dari 227 tempat tidur isolasi pasien Covid-19 yang tersedia di 10 rumah sakit, sebanyak 73 tempat tidur terisi. Sebanyak 154 tempat tidur lainnya kosong. Ruang isolasi di empat rumah sakit kosong. Rumah sakit itu, meliputi RS Astrini menyediakan tiga unit tempat tidur isolaso, RS Fitri Chandra 10 unit, RSU Muhammadiyah Selogiri 10 unit, dan RSU Muhammadiyah Wonogiri menyediakan 20 unit tempat tidur terpadu.

Bupati menilai tren positif tersebut dicapai berkat kerja sama semua pihak, termasuk masyarakat yang disiplin menjalankan protokol kesehatan. Sejak awal Pemerintah Kabupaten sudah membuat beberapa kebijakan untuk menekan penularan Covid-19, seperti melarang pedagang berjualan di kawasan alun-alun, menutup tempat wisata, melarang warga menggelar resepsi, membatasi jam operasional tempat usaha pada malam hari, dan sebagainya.

“Sehingga Wonogiri tidak kaget saat pemerintah menerapkan PPKM mikro,” kata Bupati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya