SOLOPOS.COM - Ilustrasi kembali ke sekolah. (Freepik)

Solopos.com, SOLO -- Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (Diskominfo SP) Kota Solo tengah menyiapkan channel televisi atau TV lokal bertema pendidikan.

Hal itu untuk mendukung pembelajaran jarak jauh (PJJ) di era kebiasaan baru akibat pandemi Covid-19. Saluran televisi pendidikan tersebut tengah diproses di Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Diskominfo SP, Kenthis Ratnawati, menyampaikan garis besar saluran televisi tersebut adalah menyiarkan rekaman pembelajaran di kelas dengan metode siaran tunda.

Masih Shock! Pengacara Sebut Orang Tua Korban Pembunuhan Duwet Baki Sukoharjo Sering Pingsan dan Melamun

Tim Diskominfo Solo akan merekam materi pembelajaran yang disampaikan guru di kelas pada pagi hari dan menyiarkannya sore hari lewat saluran TV lokal khusus pendidikan tersebut.

“Metode belajar ke depan kan tidak semuanya tatap muka karena ada pembatasan jarak. Nah, siswa yang masuk pagi itu mengikuti mata pelajaran yang diajarkan guru dan direkam. Mereka yang tidak masuk atau PJJ di rumah hari itu, bisa ikut belajar di rumah pada sore hari,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Kamis (27/8/2020).

Kendala Tidak Punya Kuota Internet

Kenthis mengatakan saluran televisi ini juga untuk mengantisipasi kendala bagi para pelajar yang tidak punya kuota Internet atau ponsel. Menurut Kenthis, anggaran pengadaan televisi pendidikan tersebut menggunakan APBD Perubahan 2020.

Gugatan Anak Terpidana Korupsi Djoko Susilo Terkait Rumah Di Sondakan Ditolak, Ini Penjelasan Kejari Solo

Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengatakan saluran TV lokal khusus pendidikan ini merupakan program lanjutan setelah radio pendidikan Konata memiliki channel sendiri di 102,5 FM.

Kedua program tersebut disusun mengingat pandemi Covid-19 yang belum bisa diprediksi kapan akan berakhir. “Kalau radio sudah bisa didengarkan. Nah, soal pembelajaran tatap muka itu kan rencananya tidak penuh, 50:50. September nanti kami mulai paparan konsep, lalu dilanjutkan simulasi,” kata dia.

Menurut Rudy, sapaan akrabnya, simulasi yang sudah disetujui itu kemudian disosialisasikan, mulai dari orang tua mengantar ke sekolah lalu pengawasan selama di sekolah. “Semua peralatan didukung APBD, kami ajukan di perubahan," kata Rudy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya