Ari Hamzah, eks drummer Endank Soekamtie bercerita soal perjalanan hidupnya termasuk pengunduruan dirinya.
Solopos.com, SOLO — Ari Hamzah masih ingat betul saat di memposting pengunduran dirinya sebagai drummer Endank Soekamti, Kamis 22 Juni 2016 pagi. Dalam postingan di akun Pathnya, Ari menyebutkan terhitung sejak 22 Juni 2016 dia tak lagi menjadi drummer Endank Soekamti.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
“Bismillahirrohmanirrohim, dear all my beloved friends, terhitung mulai tadi malam tanggal 22 Juni 2016 saya resmi mengundurkan diri dari Endank Soekamti. Terima kasih untuk perjalanan yang luar biasa selama hampir 16 tahun ini. Matur nuwun.”
Meski manajemen Endak Soekamti melalui manajernya, Feri Winarno menyebutkan Endank Soekamti tak pernah menganggap Ari keluar dan posisi Ari tak akan diganti, namun Ari pria kelahiran Solo 2 Juni 1983 ini menegaskan dia tak berniat kembali bergabung dengan Endank Soekamti.
Kepada Solopos.com, Jumat (27/1/2017), dalam sebuah pertemuan di Solo, Ari mengisahkan saat itu dia memang sengaja tak ingin menjelaskan kepada awak media mengenai alasan pengunduran dirinya. Seiring berjalannya waktu, Ari pun angkat bicara alasannya mundur dari Endank Soekamti, grup yang baginya merupakan tempat penuh pembelajaran.
“Saat itu [22 Juni] setelah saya bertemu dengan personel Endang Soekamti lainnya, saat itu saya memutuskan keluar. Dan keputusan itu sudah bulat, mantap,” tegasnya.
Ari menjelaskan karena masalah prinsiplah yang menyebabkan dia mengundurkan diri. Pria yang tak lama lagi menyambut buah hati yang kedua ini diminta melakukan sesuatu yang bertentangan dengan prinsipnya selama ini. Baginya, dalam sebuah band persamaan prinsip mutlak diperlukan.
“Ada permintaan yang tak bisa saya penuhi. Ya karena prinsip itu pula, saya yang memutuskan mundur dari band. Dan saya tak berniat untuk kembali,” ujar Ari yang enggan menyebutkan permintaan yang dimaksud.
Keputusan pengunduran diri Ari ini telah didukung oleh istri dan putrinya. “Saat itu saya sudah mantap. Saya tidak berpikir khawatir bagaimana ekonomi saya ke depan dan lainnya, istri saya sangat memahami saya dan mendukung.”
Ari Hamzah di Distro Frogstone (Rini Y/JIBI/Solopos)
Sejak saat itu, pria yang hobi memakai topi ini kian intens menggeluti bisnis clothing berlabel Frog Stone yang telah didirikannya sejak 2004. Produk Frog Stone yang telah memliki dua toko yakni di Solo dan Jogja belakangan makin instens bermain di pasar online. Pecinta Frog Stone tak hanya konsumen di seputaran Jawa, termasuk juga di luar Jawa. “Ini bisnis saya kerja sama dengan teman, ya lumayanlah.”
Meski asyik bermain bisnis apparel, namun baginya drum adalah panggilan jiwanya. Sejak duduk di bangku SMA N 4 Solo tahun 1998, Ari sudah nge-band menyalurkan hobinya menggebuk drum. Kemahirannya memainkan stik drum ini dia pelajari secara otodidak.
“Bahkan saat itu saya hanya 3 semester duduk di bangku kuliah di Jogja, saya keluar dan memutuskan nge-band dengan Endank Soekamti. Orangtua saya ya mendukung saja, karena tahu anaknya suka drum,” kisahnya sambil tersenyum.
Tak mau berlama-lama nganggur dalam dunia drum, Ari pun kini terlibat dalam berbagai proyek. Tak lama lagi dia akan merilis karyanya. Dia berkolaborasi dengan vokalis grup Indie Jungkat-Jungkit, Safina Tiara Nadisa akan merilis sebuah single lagu beirama pop lewat jalur independent alias indie.
Yang terbaru, pada 2 Februari 2017 Fun as Thirty (FAT), band yang digawangi Ari (drum); Hanton Prasetyo (vokal/gitar); Budi Santoso (gitar) dan Dhimas Satyanggoro (bas/vokal), melalui channel Youtubenya merilis single Terjaga. Band beraliran melodic punk ini sebenarnya telah terbentuk pada 25 Desember 2016. “Band itu gampang-gampang susah, karena kelompok ya sudah seharusnya personel itu harus setara tak ada yang paling dominan.”
Kini bersama grup bandnya yang baru, Ari memantapkan diri memenuhi panggilan hati.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
