SOLOPOS.COM - Kereta Rel Diesel Elektrik (KRDE) seperti KA Sriwedari inilah yang diterima PT KAI Daops IV/Yogyakarta untuk melayani rute Solo-Jogja. (JIBI/SOLOPOS/Sunaryo Haryo Bayu)

KA Sriwedari saat melintas di kawasan Badran, Solo, beberapa waktu lalu. (JIBI/SOLOPOS/Sunaryo Haryo Bayu)

SOLO – Penumpang kereta api (KA) Sriwedari harus siap dengan pembatalan jadwal perjalanan sewaktu-waktu akibat jadwal perbaikan yang akan dilakukan secara berkala.

Promosi Mudah dan Praktis, Nasabah Bisa Bayar Zakat dan Sedekah Lewat BRImo

Pembatalan jadwal perjalanan itu pertama kali dirasakan penumpang pada Rabu (5/12/2012) pagi. Sejumlah calon penumpang kereta api (KA) Sriwedari di Stasiun Balapan Solo mengungkapkan kekecewaannya akibat jadwal perjalanan yang batal. Tadi pagi, para calon penumpang KA Sriwedari untuk jadwal keberangkatan 06.55 WIB batal berangkat karena kereta itu tidak beroperasi. Mereka pun terpaksa menunggu selama 1,5 jam untuk melakukan perjalanan ke Jogja menggunakan KA Madiun Jaya AC.

Saat dimintai konfirmasi, Pejabat Humas PT KAI, Sri Winarto, mengatakan permohonan maaf atas pembatalan seluruh jadwal keberangkatan KA Sriwedari, Rabu. Kereta tidak bisa dioperasikan karena harus menjalani perawatan di Dipo Jogja. Lebih lanjut, ia mengatakan perawatan itu akan dilakukan secara berkala untuk menjamin keamanan dan kehandalan kereta. Ia juga mengaku sudah memberi pemberitahuan melalui media massa dan stasiun di Solo dan Jogja. “Kereta produksi PT Inka Madiun memang membutuhkan perawatan yang spesifik. Perawatan itu didasarkan pada jam operasi maksimal,” jelasnya kepada Solopos.com.

Ia tidak menampik pembatalan jadwal itu memang merugikan pihaknya. Namun, akan lebih rugi lagi jika kereta dijalankan dalam keadaan yang kurang optimal. Perbaikan berkala itu dilakukan untuk menjamin keamanan dan kenyamanan penumpang KA Sriwedari. “Mulai Kamis [6/12/2012], KA Sriwedari sudah mulai beroperasi kembali dengan jadwal yang sama,” ujarnya.

Saat disinggung mengenai penambahan kereta, pihaknya mengatakan hal itu merupakan kewenangan Dirjen Kereta Api. PT KAI Daops VI/Yogyakarta selalu meaporkan terkait volume penumpang sebagai parameter potensi transportasi massal itu. “Kami sudah melapor secara rutin, memang rute Solo-Jogja itu potensial. Tetapi kewenangan penambahan kereta itu ada di tangan pemerintah. PT KAI hanya sebagai operator,” tandas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya