SOLOPOS.COM - Ilustrasi KA Prameks (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Ilustrasi KA Prameks (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

JOGJA — Mulai 5 November mendatang Jogja punya kereta komuter baru yang akan melayani rute Jogja-Solo. Kereta yang dinamai Sri Wedari ini akan melengkapi kereta Prambanan Ekspress (Prameks) yang saat ini hanya beroperasi satu rangkaian.

Promosi Kredit BRI Tembus Rp1.308,65 Triliun, Mayoritas untuk UMKM

Pelaksana Harian Humas PT. Kereta Api Indonesia (API) Daerah Operasional (Daops) VI Jogja, Kuswardoyo, Jumat (2/11/2012) menyatakan, Sri Wedari merupakan Kereta Rel Diesel Elektrik (KRDE) yang dilenkapi AC. Kereta ini sebelumnya pernah dioperasikan pada era 1990-an di Jakarta sebagai Kereta Rel Listrik (KRL). Namun telah dimodifikasi menjadi KRDE. Sri Wedari merupakan kereta komuter pertama jurusan Jogja-Solo yang dilengkapi AC.
“Sebelumnya kereta seperti KRDE atau Kereta Diesel (KD) 2 Prameks itu tidak dilengkapi AC karena kereta bisnis,” ujarnya.

Sri Wedari dijadwalkan beroperasi sebanyak delapan trip perjalanan dalam sehari atau empat kali pulang pergi. Dengan harga tiket dibanderol Rp20.000, lebih mahal dari Kereta Prameks non AC yang hanya seharga Rp10.000.
Memiliki kapasitas lima gerbong, kereta ini mampu mengangkut hampir 600 penumpang. “Karena pakai AC dan kereta ini baru makanya harga tiketnya juga lebih mahal. Jadi penumpang punya banyak alternatif untuk berpergian ke Solo atau Jogja,” kata Kuswardoyo.

Jadwal kereta Sri Wedari akan menutupi kekosongan jadwal Prameks yang trip perjalananya saat ini dipangkas menjadi enam trip dari sedianya 13 perjalanan. Alhasil, kata Kuswardojo ada dua rangkaian kereta api yang khusus melayani rute Jogja-Solo. Selain Kereta Madiun Jaya (Manja) AC jurusan Jogja-Madiun yang juga dapat digunakan mengangkut penumpang dari Jogja sampai Solo. Madiaun Jaya kini beroperasi empat trip perjalanan setiap harinya.

Kuswardojo menambahkan, Sri Wedari sengaja digunakan untuk melayani rute Solo-Jogja karena memang jurusan ini banyak peminatnya. Apalagi PT. KAI Daop VI selama ini banyak menuai protes dari komunitas Pramekers akibat dikurangi-nya jadwal Prameks. Ia membantah kehadiran kereta yang load factor-nya ditarget 60-70% ini sebagai kompensasi pemerintah akibat rusaknya kereta Prameks yang kecelakaan di Sleman pekan lalu.

Sementara itu, hingga saat ini, tiga rangkaian kereta Prameks masih dirawat di bengkel Balai Yasa Jogja. Yakni dua rangkaian KRDE warna kuning (diantaranya yang rusak akibat kecelakaan) serta KD 2 warna ungu satu rangkaian. Satu rangkaian KD2 lainnya digunakan sebagai cadangan bila satu rangkaian Prameks KRDE warna kuning yang beroperasi saat ini mogok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya