SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarangpos.com, PURWOKERTO — PT Kereta Api Indonesia (Persero) resmi meluncurkan Kereta Api (KA) Joglosemarkerto. Pengoperasian kereta anyar komuter Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta itu membuat KA Kamandaka yang sebelumnya melayani rute Purwokerto-Tegal-Semarang Tawang pergi-pulang (PP) dan KA Joglokerto rute Solo-Jogja-Purwokerto PP berhenti beroperasi.

Meski demikian, Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum PT KAI (Persero) R.Ruly Adi saat peluncuran KA Joglosemarkerto di Stasiun Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu (1/12/2018), menjamin penghentian operasional dua kereta api itu tidak memengaruhi keinginan masyarakat yang ada di Purwokerto apabila mau ke Jogja, Solo, maupun Semarang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ia bahkan berharap pengoperasian KA Joglosemarkerto dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di daerah yang dilintasi kereta api anyar tersebut. “Ini adalah bentuk jawaban dari PT KAI kepada pengguna kereta api khususnya di mana terjadi peningkatan pertumbuhan penduduk dan sudah tentu pertumbuhan ekonomi yang begitu pesat, yang selama ini kalau kita mau ke Jogja, Solo, dan Semarang harus naik-turun [kereta api] karena belum terjadi konektivitas,” katanya.

Ekspedisi Mudik 2024

Oleh karena itu, kata dia, PT KAI meluncurkan KA Joglosemarkerto demi mewujudkan konektivitas bagi masyarakat pengguna jasa kereta api khususnya yang berada di jalur Purwokerto, Jogja, Solo, dan Semarang. Dia berharap keberadaan PT KAI sebagai salah satu badan usaha milik negara (BUMN) bisa mendukung perekonomian masyarakat khususnya yang ada di Purwokerto.

“Dengan hadirnya KA Joglosemarkerto ini adalah merupakan konektivitas antara Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Jadi akan nyambung. Yogyakarta dan Jawa Tengah disambung dengan Joglosemarkerto ini,” katanya.

Dijelaskannya, dengan diluncurkannya KA Joglosemarkerto, loop untuk Jateng-DIY cukup memutar searah jarum jam dan sebaliknya. “Jadi intinya untuk mengantisipasi dan menjawab kebutuhan masyarakat tentang pelaksanaan penumpang khususnya yang berada di jalur kereta api yang lewat Purwokerto ini,” kata Ruly yang didampingi Vice President PT KAI Daerah Operasi V Purwokerto M.N. Huda D. Santoso.

Ia mengatakan rangkaian KA Joglosemarkerto terdiri atas dua kereta eksekutif berkapasitas 100 tempat duduk dan tujuh kereta ekonomi berkapasitas 560 tempat duduk dengan tarif berdasarkan jarak. Menurut dia, PT KAI masih menerapkan tarif promo terhadap KA Joglosemarkerto berupa diskon 10%.

Disinggung mengenai kemungkinan KA Kamandaka dan KA Joglokerto kembali dioperasikan, dia mengatakan hal itu tergantung dari kebutuhan masyarakat. “Memungkinkan saja, karena kita selalu adaptif dengan kebutuhan masyarakat. Kalau memang masyarakat membutuhkan itu dan trayeknya layak untuk dilakukan, kita akan hidupkan kembali,” tukasnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono menyambut baik pengoperasian KA Joglosemarkerto yang diharapkan dapat menggeliatkan perekonomian masyarakat. “Pemerintah Kabupaten Banyumas dan PT KAI kan sama, sama-sama pelayan masyarakat. Jadi ini [KA Joglosemarkerto] pasti akan menggeliatkan roda perekonomian,” katanya.

Kendati demikian, dia mengakui peningkatan frekuensi perjalanan kereta api yang melintas di wilayah Kabupaten Banyumas berdampak pada kemacetan yang terjadi di sejumlah perlintasan sebidang, antara lain di Tanjung dan Rawalo. Oleh karena itu, kata dia, Pemkab Banyumas mengharapkan adanya pembangunan flyover di perlintasan sebidang Tanjung dan Rawalo seperti hanya underpass yang sedang dibuat di Jl. Jenderal Soedirman, Purwokerto.

“Harapannya dapat secepatnya karena sudah menimbulkan kemacetan,” harapnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya