SOLOPOS.COM - Pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden pada Pilpres 2014. (Wikipedia.org)

Solopos.com, JAKARTA – Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) membuat pernyataan yang berpotensi memanaskan suhu politik.

JK menyebut pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) kebanyakan rapat sedangkan di era Susilo Bambang Yudhoyono para menterinya banyak kerja.

Promosi Oleh-oleh Keripik Tempe Rohani Malang Sukses Berkembang Berkat Pinjaman BRI

Pernyataan JK itu dilontarkan saat dirinya diwawancarai pengamat politik sekaligus kritikus pemerintah, Rocky Gerung di kanal Youtube RGTV channel IDE.

Di hadapan Rocky Gerung, JK yang merupakan Wakil Presiden Jokowi pada 2014-2019 itu membandingkan gaya kepemimpinan Jokowi dan SBY.

Baca Juga: Jusuf Kalla Ungkap 3 Kriteria Layak Presidium KAHMI

“Waktu zamannya SBY, masalah-masalah ekonomi khususnya dan masalah-masalah Indonesia Timur, saya yang menanganinya, dan itu termasuk persetujuan awal waktu kita setuju bersama-sama, sehingga masalah-masalah ekonomi ya jelas kita selesaikan, keputusannya cepat,” jelas JK seperti dikutip Solopos.com, Jumat (25/11/2022).

Sementara di era Presiden Jokowi, menurut JK, terlalu banyak rapat yang harus dilakukan para menteri sebelum bekerja.

“Kalau Pak Jokowi ini semua harus dirapatkan. Semua hal. Memang kadang-kadang rapat itu berlebihan. Kadang sehari bisa dua tiga kali rapat,” lanjut JK.

Baca Juga: Tak Injak Karpet Merah, Prabowo Dipuji Pemimpin Paham Adab

JK menuturkan, ketika menjadi wapres pada era SBY, semua keputusan diambil cepat karena mereka berdua berbagi tugas.

Untuk masalah ekonomi dan Indonesia Timur ditangani JK.

Oleh sebab itu, menteri terkait langsung menemui JK jika ada masalah.

Baca Juga: Situs Presiden Jokowi Sempat Tak Bisa Diakses, Ini Kata Pemerintah

Kebiasaan berbagi tugas di era SBY itu, ujar JK, tidak terjadi ketika dirinya menjadi Wapres untuk Jokowi.

Banyak menteri yang juga susah keluar daerah karena tiba-tiba bisa dipanggil untuk rapat kabinet.

“Kalau untuk di kabinet wapres berbicara terakhir, kesimpulannya apa? Ya saya beri kesimpulan sesuai pikiran saya,” ungkapnya.

Dua Kali Wapres

JK mendampingi SBY sebagai wapres pada periode pertama pemerintahan SBY yakni pada 2004-2009.

Ia ditinggalkan SBY ketika penasihat Partai Demokrat itu maju untuk kali kedua dalam Pilpres 2009. SBY lebih memilih Boediono dan akhirnya menang.

Ketika Jokowi maju dalam Pilpres 2014, JK tampil sebagai cawapres dan berhasil mengalahkan pasangan Prabowo-Hatta Rajasa.

Baca Juga: Presidensi G20 Dianggap Sukses, Erdogan Ucapkan Terima Kasih ke Jokowi

Namun JK kembali tidak dipakai Jokowi yang maju untuk periode kedua pada Pilpres 2019.

Jokowi memilih Ma’ruf Amin dan mereka memenangi kompetisi melawan Prabowo yang kala itu didampingi Sandiaga Uno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya