SOLOPOS.COM - Aksi pelajar SMK di CFD Kota Madiun, Minggu (8/3/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Siswowidodo)

Solopos.com, JAKARTA — Pandemi Covid-19 memberikan tantangan yang begitu besar bagi sejumlah industri kreatif di Indonesia. Terlebih lagi, karena beberapa subsektor kreatif seperti event, film, festival musik, pameran, kuliner dan sebagainya membutuhkan kerumunan dan pergerakan banyak orang.

Pada masa awal kemunculan pandemi ini, semua pelaku usaha benar-benar gamang dan seperti kehilangan pegangan. Betapa tidak? Sebagian industri kreatif itu membutuhkan kerumunan dan pergerakan banyak orang yang diemohi saat berkembangnya virus corona jenis baru penyebab Covid-19.

Promosi Atasi Masalah Sampah, BRI Peduli Yok Kita Gas Berhasil Dijalankan di 40 Kota

Namun, di masa ini, para pelaku usaha benar-benar diuji ketahanannya, apakah mampu bertahan, berkembang, atau justru mati.

Rumah di 2 Negara, Terima Tamu di Indonesia, Makan di Malaysia

CEO Samara Media & Entertainment, Ben Soebiakto, mengatakan pada saat semua bisnis tiarap dihantam pandemi. Namun, justru pada saat inilah para pelaku usaha kreatif yang selama ini bergerak terlalu cepat dan tak sempat menganalisa bisnisnya, menjadi terhenti sejenak dan berpikir ulang tentang bisnis model yang harus diperbaiki.

Sebab, katanya, pada saat-saat inilah industri kreatif memiliki lebih banyak waktu daripada sebelum-sebelumnya untuk memikirkan ulang bisnis kita dan memulainya dari awal [restart]. Menurutnya, selama tujuh hingga delapan bulan terakhir, masyarakat khususnya pelaku usaha seperti dipaksa untuk bekerja dan berpikir sangat keras untuk menghadapi kondisi pandemi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Tantangan Berat

“Seperti halnya komputer yang jika terlalu banyak dan terlalu lama digunakan akan menyebabkannya menjadi hank. Pada saat itu, sering kali kita mencari tombol restart untuk memulainya kembali dari awal. Inilah yang saya harap dapat menjadi spirit kita bersama, restart, mindset yang harus kita tanamkan,” ujarnya, dalam virtual press conference Ideafest 2020: Restart, Selasa (27/10/2020).

Ben yang juga merupakan Founder Ideafest ini mengatakan, meski pandemi saat ini telah menjadi sebuah tantangan yang berat tetapi para pelaku usaha di industri kreatif harus dapat mengubah mindset dan sudut pandang bahwa pandemi menyadarkan bahwa ada yang salah pada bisnis model yang dijalankan selama ini.

Inilah Situs-Situs Streaming Legal Subtitle Indonesia Anime Jepang

“Dengan adanya pandemi kita disadarkan bahwa bisnis tak terbatas. Seperti halnya Ideafest yang selama sembilan tahun ini ketika dilaksanakan secara offline benar-benar Jakarta centris atau hanya fokus ke kota-kota besar, maka di masa pandemi ini ketika go digital semua menjadi tanpa batas, anak-anak muda kreatif dari kota-kota kecil sekalipun bisa mendapatkan akses yang sama dengan yang di kota besar,” terangnya.

Menurutnya, pandemi Covid-19 ini telah berhasil mentransformasi setiap lini kehidupan dengan sangat cepat. Para pelaku usaha pun dipaksa untuk go digital agar bisnis yang dijalankanya dapat tetap bertahan dan berkembang.

“Harapannya, tema besar restart ini membuat kita semua dapat memikirkan kembali cara berpikir, cara berbisnis, dan cara menjalani hidup, mengganti format yang lama untuk diubah dengan mindset yang baru,” tuturnya.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya